Senin 24 Sep 2018 15:11 WIB

Pesawat Delegasi IMF-WB akan Diparkir di El Tari

Pesawat hanya akan menurunkan penumpang di Ngurah Rai.

Pengelolaan Bandara El Tari Kupang, kini diambil alih oleh TNI AU, sehingga membuat Pemprov NTT harus memcari lahan untuk membangun bandara komersil
Foto: Wikipedia
Pengelolaan Bandara El Tari Kupang, kini diambil alih oleh TNI AU, sehingga membuat Pemprov NTT harus memcari lahan untuk membangun bandara komersil

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Otoritas Bandara El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur, menyatakan pesawat yang digunakan para delegasi Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia (IMF-WB) pada Oktober 2018, akan diparkir sebagiannya di Bandara El Tari Kupang. Ada tiga bandara yang menjadi alternatif parkirnya pesawat para delegasi.

"Para peserta yang datang dari berbagai negara tentunya akan menggunakan pesawat kepresidenan, bukan jet pribadi," kata Humas Bandara El Tari, Kadir Usman, di Kupang, Senin (24/9). Hal ini disampaikannya berkaitan dengan perluasan apron di Bandara El Tari Kupang dalam mendukung kegiatan para delegasi yang akan berlibur di Labuan Bajo dan TN Komodo setelah mengadakan pertemuan tahunan di Bali.

Tiga bandara menjadi pilihan tempat parkir delegasi. Selain El Tari, adalah Bandara Internasional Lombok di Nusa Tenggara Barat dan Bandara Juanda Surabaya di Jawa Timur.

"Namun semua itu belum pasti, karena harus melihat terlebih dahulu apakah dua bandara yakni di Surabaya dan Lombok sudah penuh atau tidak. Kalau sudah tidak mencukupi maka akan langsung dipindahkan ke Bandara El Tari," tuturnya.

Jadi, lanjut dia, pesawat yang membawa para delegasi itu hanya menurunkan peserta pertemuan di Bandara Ngurah Rai Bali. Jika bandara tersebut sudah tidak mampu menampung pesawat maka otomatis akan dipindahkan ke tiga bandara tersebut.

Ketika ditanya tentang bagaimana membawa para delegasi itu untuk berwisata di Labuan Bajo dan TN Komodo, Kadir mengaku tidak tahu pasti. Karena tentunya sudah ada panitia yang akan menyiapkan segalanya bagi delegasi tersebut.

Ia mengatakan perluasan apron itu sebenarnya sudah direncanakan dari tahun 2017 demi mendukung peningkatan Bandara El Tari Kupang. "Namun, karena perluasan apron tersebut bertepatan dengan kunjungan delegasi IMF-WB ke Labuan Bajo dan TN Komodo maka sekalian dibangun untuk mendukung peristiwa akbar itu," ujarnya.

Saat ini, apron di Bandara El Tari Kupang hanya mampu menampung 11 pesawat dengan rincian, tiga pesawat jenis boing dan sisanya jenis ATR. Perluasan membuat bandara mampu menampung 16 pesawat.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement