Selasa 25 Sep 2018 14:46 WIB

Harga Beras di Indramayu Masih Stabil

Tidak ada kenaikan harga maupun penurharga.unan

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Friska Yolanda
Seorang petani di Desa Cempeh, Kecamatan Lelea, Kabupaten Indramayu sedang menjemur gabah yang baru dipanennya, Rabu (4/4). Panasnya cuaca memudahkan mereka menjemur gabah sehingga berani menjual dengan harga lebih tinggi.
Foto: Republika/Lilis Sri Handayani
Seorang petani di Desa Cempeh, Kecamatan Lelea, Kabupaten Indramayu sedang menjemur gabah yang baru dipanennya, Rabu (4/4). Panasnya cuaca memudahkan mereka menjemur gabah sehingga berani menjual dengan harga lebih tinggi.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Masa panen yang tak terputus di berbagai daerah membuat harga beras di Kabupaten Indramayu tetap stabil. Pasokan pun masih mudah diperoleh dari para petani.

Salah seorang pemilik kios beras di Kelurahan Margadadi, Jana, menyebutkan, harga beras premium kualitas satu saat ini Rp 10.400 sampai Rp 10.600 per kilogram (kg) untuk pembelian karungan (kapasitas 25 kg). Sedangkan untuk pembelian ecerannya, dihargai Rp 11 ribu per kg.

Untuk beras medium, harganya sebesar Rp 9.000 hingga Rp 9.500 per kg untuk pembelian karungan. Untuk ecerannya, senilai Rp 9.500 sampai Rp 10.500 per kg.

Sedangkan untuk beras yang kualitasnya di bawah medium dihargai Rp 8.500 per kg untuk pembelian karungan. Sedangkan pembelian eceran, mencapai Rp 9.000 per kg.

"Untuk sekarang ini, harga beras masih stabil. Tidak ada kenaikan, juga tidak turun," ujar Jana kepada Republika.co.id, Selasa (25/9).

Jana mengakui, puncak panen raya di berbagai daerah memang mulai berakhir. Namun, panen masih terus berlangsung di sejumlah daerah meski tidak sebanyak di saat masa puncak panen raya. Akibatnya, pasokan beras dari para petani tetap ada.

Hal senada diungkapkan Wakil Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Indramayu, Sutatang. Dia mengatakan, harga beras saat ini belum ada pergerakan.

"Masih stabil," tutur Sutatang.

Sutatang mengungkapkan, meski puncak panen raya sudah berakhir, panen masih terus berlangsung. Bahkan, adapula petani yang baru akan memulai masa panen. Hal itu membuat pedagang beras bisa memperoleh pasokan beras yang cukup sehingga harga beras tidak mengalami kenaikan.

"Banyaknya warga yang menggelar pesta hajatan juga turut mempengaruhi harga beras," ujar Sutatang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement