REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kurs rupiah ditutup melemah pada akhir perdagangan sore ini, Selasa (25/9). Pelemahannya sebesar 52 poin atau 0,35 persen di Rp 14.918 per dolar AS.
Sejak pagi, rupiah bertahan di level Rp 14.900 per dolar AS. Dilansir Bloomberg, sebelumnya rupiah dibuka di Rp 14.893 per dolar AS.
Hanya saja sekitar pukul 10.00 WIB, mata uang Garuda tersebut turun 38 poin atau 0,26 persen ke Rp 14.904 per dolar AS. Kemudian sekitar pukul 10.30 WIB, semakin terperosok ke zona merah dengan pelemahan sebesar 49 poin atau 0,33 persen ke Rp 14.915 per dolar AS.
Sementara itu, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah berada di posisi Rp 14.893 per dolar AS. Nilai itu lebih lemah dibandingkan posisi Senin (24/9) kemarin yang berada di level Rp 14.865 per dolar AS.
Analis CSA Research Institute Reza Priyambada menilai, minimnya sentimen positif dari dalam negeri membuat laju rupiah cenderung kembali melemah. "Maka kembali diharapkan dengan berkurangnya permintaan akan mata uang safe haven, terutama dolar AS dapat memberikan peluang pada rupiah untuk kembali menguat," ujarnya di Jakarta, Selasa (25/9).
Sentimen dari sikap menahan diri dari pelaku pasar terhadap pertemuan FOMC pekan ini, kata dia, membuat laju dolar AS tertahan. "Tetap mencermati dan mewaspadai berbagai sentimen yang dapat membuat rupiah kembali melemah," tegasnya.