Rabu 26 Sep 2018 08:31 WIB

Harga Cengkih Bergerak Naik di Ambon

Harga mulai bergerak naik kembali dari Rp 85 ribu menjadi Rp 87 ribu per kilogram

Petani mengeringkan biji cengkih (ilustrasi)
Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Petani mengeringkan biji cengkih (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Harga cengkih di Kota Ambon, Maluku, di tingkat petani mulai bergerak naik kembali dari Rp 85 ribu menjadi Rp 87 ribu per kilogram.  "Cukup menggembirakan para petani sebab ada beberapa daerah di Maluku sekarang ini memasuki masa panen," kata Inang seorang pengumpul di Ambon, Rabu (26/9).

Kalau kopra masih bertahan dengan harga Rp 4.800 per kg. Bahkan beberapa petani belum mau membuat kopra.Mereka lebih memilih untuk menjual kelapa langsung ke pasar.

Inang mengatakan, cengkih hasil pembelian yang dilakukan di Pulau Buru maupun Pulau Seram dijual lagi kepada para pembeli di Kota Ambon terutama pembeli yang menempati toko Rimba di kawasan pertokoan pasar Mardika. "Patokan harga cengkih di toko Rimba saya kira sama saja dengan pembeli-pembeli lain yang ada di Kota Ambon. Sebab hasil pembelian di Ambon mereka jual lagi ke Surabaya yang selama ini dijadikan pasar utama komoditi ekspor hasil perkebunan Maluku," ujarnya.

Kalau sampai terjadi perubahan harga di Surabaya, lanjutnya, sudah pasti di Ambon juga berpengaruh. Menurutnya, selama ini hasil perkebunan yang selalu mengalami fluktuasi harga, yakni cengkih, dan kopra.

Hasil perkebunan lain yang harganya sekarang sangat mahal yakni fuli atau kulit pembungkus biji pala yang kini dipatok Rp 155 ribu per kilogram. "Harga ini sudah bertahan sejak awal September yang naik dari Rp 135 ribu per kilogram sampai sekarang Rp 155 ribu per kilogram, katanya.

Sedangkan biji pala bundar Rp 65 ribu per kilogram dan yang sedikit keriput harganya di Rp 60 ribu per kilogram. Adapun harga biji coklat Rp 28 ribu per kiogram.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement