REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyelenggarakan Multaqa Du'at Nasional di Hotel Royal Kuningan pada 24-26 September 2018. Multaqa Du'at Nasional telah menghasilkan peta dakwah, pedoman dakwah dan tahun ini akan menghasilkan akademi dakwah.
Wakil Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat MUI, KH Agus Abdul Ghofur mengatakan, Multaqa Du'at Nasional tahun ini akan menghasilkan Akademi Dakwah. Melalui Akademi Dakwah, Komisi Dakwah MUI akan melatih para dai yang sudah mempunyai dasar-dasar ilmu dakwah.
Ia menerangkan, karena para dai tersebut sudah memiliki dasar ilmu dakwah, maka tinggal ditambah wawasan, pengetahuan dan keilmuannya. "Diharapkan akan lahir para dai yang siap untuk berdakwah di masyarakat dengan membawa wasathiyyah atau moderasi di dalam berdakwahnya," kata KH Agus kepada Republika.co.id di Hotel Royal Kuningan, Selasa (25/9).
Ia menyampaikan, Multaqa Du'at Nasional dihadiri Komisi Dakwah MUI dari 34 provinsi. Komisi Dakwah MUI Pusat akan menjaring ide-ide dan masukan dari MUI provinsi. Ide-ide dan masukan tersebut nantinya menjadi kebijakan nasional untuk menentukan arah, tujuan serta kurikulum akademi dakwah.
Rencananya bentuk Akademi Dakwah seperti sekolah tempat pelatihan para dai yang sudah memiliki dasar-dasar ilmu dakwah. Akademi Dakwah bisa dikatakan sebagai tempat menambah ilmu agar menjadi dai yang memenuhi standar.
KH Agus menjelaskan, Multaqa Du'at Nasional pertama menghasilkan peta dakwah. Multaqa Du'at Nasional kedua menghasilkan pedoman dakwah. "Multaqa Du'at Nasional ketiga akan menghasilkan Akademi Dakwah, jadi semuanya berkaitan antara peta dakwah, pedoman dakwah dan akademi dakwah," ujarnya.
Terkait peta dakwah, Komisi Dakwah MUI mengkaji kondisi di lapangan. Peta dakwah di DKI Jakarta sudah dibuat, MUI di provinsi-provinsi lain terus didorong untuk membuat peta dakwah. Hari ini mereka mempresentasikan perkembangan pembuatan peta dakwah masing-masing.
Dibuatnya peta dakwah dan pedoman dakwah, menurut KH Agus, karena Komisi Dakwah MUI melihat banyaknya permasalahan dan tantangan dakwah. Untuk itu harus segera diantisipasi, maka Komisi Dakwah MUI membuat pedoman dakwah untuk menyerukan Islam yang dibawa Nabi Muhammad SAW, yakni ajaran dan misi beliau membawa rahmat untuk alam semesta.
fuji