REPUBLIKA.CO.ID, Putri kedua presiden keempat RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid alias Yenny Wahid telah resmi menyatakan dukungannya untuk pasangan capres-cawapres, Joko Widodo (Jokowi) dan Ma'ruf Amin. Selain Yenny, sembilan elemen Gus Dur juga mendukung pasangan nomor urut 01.
Dukungan tersebut disambut gembira oleh Koalisi Indonesia Kerja (KIK). Apalagi, dukungan Yenny begitu diharapkan baik dari kubu pejawat maupun penantang Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Menurut Direktur Eksekutif Lembaga survei Public Opinion & Policy Research (Populi) Center Usep Saiful Ahyar, wajar bila dukungan Yenny Wahid diharapkan dari kedua kandidat. Sebab, Yenny yang merupakan generasi penerus Gus Dur di ranah politik.
Meski Gus Dur telah wafat sembilan tahun yang lalu, para pengikut dan pengagum pemikiran Gus Dur atau Gusdurian tetap abadi dan banyak. Hal itu bisa dilihat dari sembilan organisasi Gus Dur yang ikut menyatakan deklarasi dukungan bersama Yenny Wahid, kemarin.
Sembilan organisasi itu diantaranya Barikade Gusdur, Gerakan Kebangkitan Nasional (Gatara), Forum Kyai Kampung Nusantara (FKKNU), Jaringan Perempuan untuk NKRI, Satuan Mahasiswa Nusantara, Profesional Peduli Bangsa, Komunitas Santri Pojokan, Milenial Political Movement, dan Garis Politik Mawardi.
“Sembilan itu yang mengklaim satu ideologis dengan Gus Dur. Di luar itu, intinya yang secara nilai sama dengan Gus Dur pun juga banyak yang mengikuti dan akan mendengarkan seruan Yenny Wahid,” kata Usep kepada Republika.co.id, Kamis (27/9).
"Sejak awal kan memang NU itu sepertinya akan lebih ke Jokowi karena ada sosok Ma'ruf yang Rais Aam NU. Sebab itulah, Prabowo-Sandi harus bekerja lebih ekstra menggarap basis Nahdliyin terutama NU kultural yang selama ini memang tak berpolitik," Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno
Itu sebabnya, jelang tahun-tahun politik keluarga Gus Dur seolah selalu diajak untuk terjun ke ranah politik demi memberikan dukungan kepada salah satu kandidat. Meski demikian, Usep mengatakan, keputusan Yenny Wahid mendukung Jokowi-Ma’ruf bukan asal tunjuk. Usep mengamati, dua hal yang diperjuangkan oleh Yenny Wahid adalah kemanusiaan dan demokrasi.
Tentu, kata Usep, Yenny beserta keluarga Gus Dur sudah memperhitungkan siapa kandidat yang secara nilai dan kultur dekat dengan apa yang selalu diperjuangkan Gus Dur. Ditambah juga, Ma’ruf Amin yang secara kultural dan struktural adalah Nahdlatul Ulama dan yang paling lama dikenal oleh keluarga Gus Dur.
Yenny, kata Usep, sebagai penerus Gus Dur yang sudah fokus di ranah perpolitikan mau tidak mau harus menentukan sikapnya untuk memperjelas arah di Pemilu 2019. Alhasil, sebagian warga NU yang sebelumnya sudah menetapkan dukungan kepada Jokowi-Ma’ruf semakin diperkokoh dengan deklarasi dukungan Yenny Wahid bersama para Gusdurian.
“Meskipun akan tetap ada juga Nahdliyin yang mendukung pasangan Prabowo-Sandi,” katanya.
Kesan solid memang diperlihatkan kelompok Nahdliyin pascadeklarasi dukungan putri Gus Dur, Yenny Wahid bersama konsorsium kader Gus Dur kepada pasangan capres cawapres nomor urut 01 Jokowi - KH Ma'ruf Amin. Oleh karena itu, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai pasangan capres cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Salahuddin Uno harus bekerja lebih ekstra menggarap suara di kalangan NU.
"Sejak awal kan memang NU itu sepertinya akan lebih ke Jokowi karena ada sosok Ma'ruf yang Rais Aam NU. Sebab itulah, Prabowo-Sandi harus bekerja lebih ekstra menggarap basis Nahdliyin terutama NU kultural yang selama ini memang tak berpolitik," kata Adi kepada Republika, Kamis (27/9).
Meskipun, secara umum NU kini telah mendukung pasangan Koalisi Indonesia Kerja, peluang pasangan Prabowo-Sandiaga untuk memperoleh suara dari kalangan NU masih terbuka lebar. Menurutnya, masih banyak fragmentasi gerakan NU yang belum menentukan sikap politik apa pun di pilpres.
"Masih ada peluang bagi Prabowo-Sandi mendapat dukungan NU," jelasnya.
Baca juga:
- Guntur Romli: Jokowi dan Gus Dur Punya Kesamaan Ideologis
- Hasto: Yenny akan Mendapat Posisi yang Strategis
- Surya Paloh Bersyukur Yenny Wahid Pilih Jokowi-Ma'ruf

Nomor Urut dan Para Pemenang Pilpres
Respons kubu Prabowo-Sandi
Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Mardani Ali Sera, menghormati keputusan Yenny Wahid yang memutuskan mendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin. Menurutnya, putri kedua almarhum Abudurrahman Wahid (Gus Dur) itu pasti sudah mempertimbangkan keputusan itu dengan serius.
"Ya diapresiasi karena itu pilihan," katanya di Kantor Indikator Politik Indonesia, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (26/9).
Mardani mengakui, keputusan Yenny yang mendukung barisan pejawat pasti memiliki efek dalam mendulang suara pasangan nomor urut 01 itu. Namun, Ia tetap optimistis pasangan Prabowo-Sandiaga akan memenangi kontestasi Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2019. Apalagi, Mardani menilai, saat ini Sandiaga sudah membawa pengaruh positif dalam peningkatan elektabilitas pasangan nomor urut 02.
Mardani mengatakan, keputusan Yenny mendukung Jokowi-Ma'ruf berpeluang membulatkan suara NU. Namun, BPN masih berusaha untuk merebut suara milenial yang ada di NU.
Menurutnya, sejak awal BPN fokus menggarap relawan yang bisa menarik dukungan dari kalangan milenial, emak-emak, dan umat. Karena itu, ia tak merasa kecewa dengan keputusan Yenny. Pasalnya, tiga segmen itu tidak banyak berkaitan dengan relawan atau organisasi yang Jokowi-Ma'ruf.
"Insya Allah kita kuat juga," kata dia.
Wakil Sekjen PAN, Saleh Partaonan Daulay menyatakan, Gusdurian akan menjatuhkan pilihan politik berdasarkan kalkulasi politik rasional. Program Prabowo-Sandi yang mengusung tema perubahan, ia yakin lebih mudah diterima oleh semua kalangan. Termasuk para pendukung Gusdur.
"Jadi walaupun keluarga Gusdur menjatuhkan pilihan ke Jokowi, namun kami yakin banyak gusdurian yang masih akan tetap memilih Prabowo-Sandi," ujar Saleh.
Adapun, Ketua DPP Partai Gerindra Sodik Mudjahid menanggapi santai soal dukungan keluarga almarhum tokoh Nahdlatul Ulama Abdurrahman Wahid alias Gusdur kepada pasangan capres dan cawapres Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Menurutnya, masih banyak warga NU yang mengakui kedekatan Prabowo dan Presiden RI ke-4 itu.
"Banyak warga NU yang tahu persis kedekatan, bahkan pujian, Gusdur kepada sosok Prabowo," kata dia saat dimintai tanggapan oleh Republika.co.id, Kamis (27/9).
Pujian yang dimaksud terkait pernyataan Ketua Umum PBNU Said Aqil soal Gus Dur dan Prabowo. Menurut Said, Gus Dur pernah menyatakan Prabowo merupakan sosok yang paling ikhlas bagi bangsa ini lantaran siap dilengserkan dan dicabut dari kedudukannya sebagai pangkostrad.
Terlebih, Sodik melanjutkan, saat ini makin banyak generasi muda NU yang cerdas dalam menetapkan pilihan capres-cawapres 2019. NU pun sebagai organisasi masyarakat, kata dia, tentu memberi kebebasan kepada warganya dalam menentukan pilihan di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
"Termasuk, semakin banyak para kiai yang memberi kebebasan kepada santri-santrinya untuk memilih pemimpin sepanjang sesuai dengan nilai dan kriteria dasar agama," tutur dia.
[video] Prabowo: NU Sebagai Pengingat