Sabtu 29 Sep 2018 14:29 WIB

Ratusan Penghuni Lapas Palu Menghilang

Polisi dan pihak lapas tengah fokus pada korban gempa.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho (tengah) memberikan pemaparan mengenai dampak gempa bumi dan tsunami di kota Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah saat konferensi pers di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Sabtu (29/9).
Foto: Antara
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho (tengah) memberikan pemaparan mengenai dampak gempa bumi dan tsunami di kota Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah saat konferensi pers di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Sabtu (29/9).

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Sebagian besar warga binaan atau narapidana penghuni Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Palu, meninggalkan tempat tahanan setelah tembok penjara roboh akibat gempa bumi, Jumat (28/9). Lapas tidak dapat mencegah perginya warga binaan di tengah kondisi yang kacau.

Kepala Lapas Palu, Adhi Yan Ricoh mengatakan jumlah warga binaan sebanyak 560 orang. Lebih separuh dari mereka pergi setelah tembok-tembok roboh.

Lapas tidak bisa mencegah mereka pergi karena kondisi gelap setelah padam lampu dan jumlah petugas sangat sedikit. "Apalagi para petugas juga panik dan berusaha menyelamatkan diri sendiri," ujarnya.

Mengenai upaya pencarian, Adhi mengatakan belum berpikir ke arah itu. Saat ini, semua petugas, termasuk polisi masih sibuk mengurus para korban gempa.

"Jangankan mencari napi yang lari, kondisi yang kami alami ini saja belum sempat dilaporkan ke pusat, karena tidak ada listrik dan tidak ada jaringan telekomunikasi," ujarnya.

Baca juga, Kata Ahli Geologi Soal Gempa Donggala Picu Tsunami

Baca juga, Korban Gempa Donggala Ratusan Jiwa

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement