Sabtu 29 Sep 2018 18:04 WIB

Ratusan Pengungsi Asal Palu dan Donggala Dibawa ke Makassar

Pengungsi asal Sulawesi Tengah dibawa ke Asrama Haji Sudiang, Makassar.

Red: Nur Aini
Warga mengungsi di halaman Bandara Mutiara Sis Al Jufri di Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (29/9).
Foto: Antara/Rolex Malaha
Warga mengungsi di halaman Bandara Mutiara Sis Al Jufri di Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (29/9).

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Sebanyak 225 warga asal Sulawesi Tengah yang mengungsi pasca-gempa dan tsunami yang terjadi di Palu dan Donggala, pada Sabtu (29/9) tiba di Makassar, Sulawesi Selatan.

"Kita kedatangan 225 pengungsi dari Palu, diangkut menggunakan Pesawat Hercules TNI," kata Penjabat Sekretaris Daerah Sulsel, Tautoto Tanaranggina yang dihubungi dari Makassar, Sabtu.

Pemprov Sulsel, kata dia, membantu fasilitasi dengan menyediakan tempat, tenaga medis, dan dapur umum di Asrama Haji Sudiang, Makassar. "Mereka tiba sekira pukul 16.00 Wita dan langsung diantar ke Asrama Haji Sudiang," ujarnya.

Pihaknya, kata Tautoto,  menindaklanjuti atas perintah Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah, yang memberi instruksi melalui telepon agar memfasilitasi bantuan ke para pengungsi. "Kami berupaya memastikan mereka dalam kondisi sehat, baik dan kebutuhan terpenuhi," ujarnya.

Sejauh ini, Pemprov Sulsel terus merespons cepat dengan mengirimkan bantuan tenaga dan logistik ke Sulteng. Pemprov Sulsel melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel mendirikan posko informasi bencana gempa bumi dan tsunami Donggala Palu, di Gedung Pusdalops PB BPBD Provinsi Sulsel yang terletak di Jalan Perintis Kemerdekaan KM 11 Tamalanrea, Makassar.

Bagi masyarakat atau pihak yang membutuhkan informasi terkait gempa dan tsunami tersebut dapat menghubungi petugas piket, Andi Asriadi Taddampali di nomor telepon 085341099919 dan Hasriadi di nomor telepon 085396595150.

Baca: Bandara dan Pelabuhan Palu Ditutup untuk Komersial

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement