Senin 01 Oct 2018 08:11 WIB

Korea Tawarkan Bantuan Gempa Sulawesi

pemerintah Republik Korea akan berkonsultasi dengan pemerintah Indonesia

Rep: Fergi Nadira/ Red: Esthi Maharani
Petugas Basarnas membawa korban selamat gempa dan tsunami yang terjebak di dalam restoran Dunia Baru, Palu, Sulawesi Tengah, Ahad (30/9).
Foto: Antara/Muhammad Adimadja
Petugas Basarnas membawa korban selamat gempa dan tsunami yang terjebak di dalam restoran Dunia Baru, Palu, Sulawesi Tengah, Ahad (30/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri Republik Korea akan menyalurkan bantuan kemanusiaan sebesar satu juta dolar Amerika Serikat (AS) untuk korban gempa di Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Indonesia. Kedutaan Besar Korea di Indonesia menyampaikan, bantuan tersebut diharapkan dapat meringankan beban masyarakat yang menjadi korban.

"Kedutaan Besar Korea mengharapkan bantuan kemanusiaan itu dapat turut mempercepat proses pemulihan awal dan memenuhi kebutuhan darurat bagi warga setempat," ujar pernyataan dari Kedubes Korea,.

Terkait hal tersebut, pemerintah Republik Korea akan berkonsultasi dengan kementerian terkait serta pemerintah Indonesia guna mempertimbangkan pengiriman tim SAR Republik Korea ke Sulawesi.

Gempa berkekuatan 7,7 skala richter (SR) mengguncang Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, dan sekitarnya pada pukul 17.02 WIB, Jumat (28/9). Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan, gempa bumi disebabkan aktivitas sesar Palu Koro.

Hingga pukul 13.00 WIB, telah tercatat ada 832 korban jiwa, 540 orang terluka dan 29 masih dinyatakan hilang sebab gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperkirakan jumlah tersebut masih bisa bertambah.

"Jumlah korban jiwa sampai dengan siang ini, pukul 13.00 WIB, total 832 orang meninggal dunia. Terdiri atas Kota Palu 821 orang, dan di Kabupaten Donggala 11 orang," jelas Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, pada konferensi pers di kantornya, Ahad (30/9).

Saat ini, pemerintah tengah bekerja menghitung terkait skala kerugian dan jumlah korban dikarenakan terputusnya jembatan, saluran komunikasi, dan lain sebagainya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement