REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- PT Pertamina menyalurkan sebanyak 16 ribu Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk mengatasi krisis bahan bakar pascagempa 28 September di Kota Palu, Sulawesi Tengah. "Hari ini BBM mulai didistribusikan ke Palu, dan mengaktifkan kembali SPBU untuk kepentingan masyarakat. Bahan bakar ini didatangkan dari Tarakan serta Toli-toli dan Poso untuk menambah pasokan," kata Menteri BUMN Rini Soemarno saat melakukan kunjungan di Kota Palu, Senin (1/10).
Tidak hanya itu, untuk memudahkan keperluan masyarakat, dia menginstruksikan mendatangkan tujuh Mobile Dispenser agar memudahkan masyarakat mendapatkan bahan bakar. "Besok terdistribusi penuh dan bisa langsung di beli di SPBU dan sisanya bisa di beli di Mobile Dispenser, kita datangkan dulu lima selanjutnya menyusul sisanya," kata menteri.
Direktur Logistik PT Pertamina Ghadi Sriwidodo, saat memantau perkembangan di Pelabuhan Pantoloan, Palu, mengemukakan distribusi BBM mulai dilaksanakan di Palu dan sekitarnya. "Kita suplai mulai malam ini di tiga SPBU di Kota Palu, masing-masing BBM Premium delapan ribu liter dan Pertalite delapan ribu liter. Masyarakat tidak perlu panik dan khawatir kami terus menyalurkan secara bertahap," sebut Ghadi.
Saat ditanyakan mengapa hanya tiga SPBU yang diaktifkan, dia mengatakan, dari 23 SPBU di wilayah Palu, hanya tiga yang dinyatakan baik dan lainnya dilaporkan rusak.
Menurut dia, melihat fenomena orang-orang yang melakukan pengambilan sendiri BBM di SPBU di Palu dan sekitarnya diakui sulit dikendalikan karena bersifat massal. Dirinya sangat menyayangkan hal itu, karena mereka melakukan tindakan seperti itu adalah bentuk kriminal.
Tidak bisa dipungkiri bahwa BBM merupakan kebutuhan transportasi. "Kita rutin mensuplai BBM di Palu dan sekitarnya. Untuk SPBU yang rusak kita perbaiki dan dilihat seberapa besar kerusakannya, kalau masih bisa digunakan kita bagikan BBM. Operator juga kita datangkan dari luar, mengingat operator yang ada masih berduka," paparnya kepada wartawan.
Pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak berbuat melanggar aturan sebab ini merupakan kepentingan bersama dan harus dijaga bersama-sama bagaimana suasana di Palu dan sekitarnya kembali kondusif. Untuk Operasi SPBU, pihaknya menggunakan genset untuk menjalankan mesin. Sedangkan bagi masyarakat yang membutuhkan BBM diharapkan tidak membeli secara berlebihan, apalagi membawa jerigen besar untuk membeli banyak, itu tidak dibenarkan.
Terkait dengan permainan spekulan membeli BBM secara berlebihan setelah disalurkan, Ghandi menegaskan akan berhadapan dengan hukum dan aparat akan menindak bagi pelanggar hukum. Sementara Kapendam XIII Merdeka, Kolonel Infantri TNI Tohir menegaskan, mengawal penyaluran BBM di SPBU yang ditunjuk sementara yakni, SPBU jalan Maluku, SPBU di jalan Martadinata dan SPBU di jalan Gusti Ngurah Rai.
"Kami tegaskan kawal untuk penyaluran BBM, sesuai dengan tugas pokok, menjaga agar suasana tetap kondusif di Palu. Bila ada orang yang ingin melakukan tindakan-tindakan melanggar aturan maka ditindak tegas, tidak boleh lagi ada penjarahan atau mengambil sendiri BBM di SPBU," tegasnya.