REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja (TKN KIK) menyatakan akan mengirim relawan ke lokasi terdampak bencana gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. KIK menjamin para relawan beserta bantuan logistik yang dikirimkan tidak menggunakan atribut kampanye seperti bendera.
Direktur Relawan TKN KIK Maman Imanulhaq mengatakan, hal tersebut untuk menghindari unsur kampanye dalam restorasi di wilayah terdampak gempa tersebut. Dia melanjutkan, bantuan dan tenaga manusia yang dikirimkan ini merupakan aksi kemanusian sehingga tidak dibutuhkan label relawan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
"Jadi, saya jamin tidak ada bendera dan lain-lain, ini betul-betul misi kemanusiaan dimana kita harus memenuhi kebutuhan mereka," kata di posko pemenangan Jokowi-Ma'ruf, Cemara pada Selasa (2/10).
Menurut Maman, KIK juga tidak mengirimkan sembarang relawan ke Donggala dan Palu. KIK akan menyeleksi ketat relawan sehingga hanya yang memiliki kemampuan penanganan bencana yang berangkat ke wilayah tersebut.
Maman mengatakan, keputusan untuk pengetatan penerimaan relawan sudah diputuskan dalam rapat direktur TKN. “Kami hanya akan menerima beberapa relawan dengan spesifikasi yang sudah teruji dan akan difasilitasi untuk diberangkatkan kesana," kata Maman.
Dia mengatakan, KIK juga berencana melaporkan hasil penyaluran bantuan kepada publik. Hal ini untuk menerapkan transparansi sehingga ada kepastian bantuan yang diberikan tepat sasaran.
Sebelumnya, TKN Jokowi-Ma'ruf mengaku sudah memberangkatkan para relawan kemanusiaan untuk membantu penyaluran bantuan, tim medis untuk membantu perawatan dan konseling pascabencana. Saat ini, mereka dalam perjalanan ke lokasi bencana.
TKN mengimbau semua pihak tidak menjadikan bencana alam sebagai komoditas politik. TKN juga berharap semua pihak yang terlibat dalam Pemilu 2019 memaksimalkan seluruh potensi gotong royong untuk secepatnya menangani tanggap darurat dan selanjutnya langkah-langkah rehabilitasi.
Sementara itu, semua peserta pemilu 2019 sepakat untuk menunda aktivitas kampanye di Sulawesi Tengah menyusul gempa berkuatan magnitudo 7,4. Mereka bersepakat untuk mendukung upaya pemerintah guna menanggulangi bencana alam yang terjadi di daerah tersebut.