Ahad 07 Oct 2018 08:46 WIB

Hingga Pagi Ini, Gunung Anak Krakatau Alami 407 Kali Letusan

Masyarakat dan wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah radius 2 kilometer (KM)

Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda, Lampung.
Foto: dok BNPB
Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda, Lampung.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung sepanjang Sabtu (6/10) hingga Ahad (7/10) dini hari menunjukkan aktivitas kegempaan letusan 407 kali. Berdasarkan pengamatan dari CCTV, terlihat sinar api serta lontaran lava pijar.

Badan Geologi, PVMBG Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau menetapkan status waspada. Masyarakat dan wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah radius 2 kilometer (KM).

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dalam rilisnya, diterima di Bandarlampung, Ahad (7/10), meneruskan laporan aktivitas Gunung Anak Krakatau oleh Jumono, Staf Kementerian ESDM, Badan Geologi, PVMBG Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau periode pengamatan 6 Oktober 2018 pukul 00.00 WIB sampai dengan 24.00 WIB, menunjukkan visual gunung kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati.

Teramati dari CCTV sinar api dan lontaran lava pijar, terdengar suara dentuman dan getaran kaca yang dirasakan lemah-kuat di Pos Pengamatn Gunung Anak Krakatau. Kegempaan Letusan 407 kali, amplitudo 30-50 mm, durasi 37-300 detik. Tremor Harmonik 14 kali, amplitudo 10-41 mm, durasi 34-123 detik. Tremor Menerus amplitudo 2-40 mm dominan 20 mm.

Gunung api di dalam laut 338 meter dari permukaan laut ini selama pengamatan cuaca cerah dan berawan. Angin bertiup lemah ke arah timur dan barat daya. Suhu udara 25-32 derajat Celsius, kelembapan udara 61-86 persen, dan tekanan udara 0-0 mmHg.

Kesimpulan tingkat aktivitas Gunung Anak Krakatau Level II (Waspada), sehingga direkomendasikan masyarakat/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 2 KM dari kawah.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement