Ahad 07 Oct 2018 16:32 WIB

Cawapres Belum Signifikan Pengaruhi Elektabilitas

masih ada waktu sekitar enam bulan bagi kedua pasangan menambah elektabilitasnya.

Rep: Bayu Adji Prihammanda/ Red: Ratna Puspita
Direktur Eksekutif SMRC Djayadi Hanan saat menyampaikan hasil survei Tren Elektabilitas Capres Pengalaman Menjelang Hari-H, di Kantor SMRC, Cikini, Jakarta Pusat, Ahad (7/10).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Direktur Eksekutif SMRC Djayadi Hanan saat menyampaikan hasil survei Tren Elektabilitas Capres Pengalaman Menjelang Hari-H, di Kantor SMRC, Cikini, Jakarta Pusat, Ahad (7/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research & Conslulting (SMRC) Djayadi Hanan menilai, kehadiran calon wakil presiden (cawapres), baik di kubu Joko Widodo (Jokowi) maupun Prabowo Subianto, belum memberikan efek elektoral. Hal tersebut berdasarkan hasil survei SMRC pada awal September lalu.

"Dua pasangan, dengan atau tanpa cawapres, dukungan tidak berubah banyak," kata dia di Kantor SMRC, Cikini, Jakarra Pusat, Ahad (7/10).

Ia mengatakan dampak elektoral cawapres belum begitu berpengaruh karena survei baru dilakukan pada 7-14 September 2018. Kala itu, pasangan calon belum ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan masa kampanye belum dimulai.

Hasil survei SMRC menunjukkan elektabilitas pasangan calon presiden dan wakil presiden Jokowi-Ma'ruf Amin masih memimpin dalam kontestasi Pemilihan Umun Presiden (Pilpres) 2019. Pasangan itu memiliki elektabilitas sebesar 60,4 persen. 

Sementara itu, pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno hanya meraih elektabilitas 29,8 persen. Sedangkan, sebanyak 9,8 persen pemilih belum menentukan suaranya.

Djayadi mengingatkan, kehadiran cawapres jangan sampai menimbulkan dampak negatif pada elektoral pasangan. Djayadi mengimbau, khusus untuk kubu Jokowi-Ma'ruf, cawapres bukan hanya bertugas untuk menjaga elektabilitas. Lebih dari itu, kehadiran Ma'ruf harus menaikkan elektabilitas.

Sementara itu, di kubu penantang, hal itu menjadi tantangan tersendiri bagi Sandiaga. Pasalnya, kehadiran sosok Sandiaga diharapkan mampu menambah elektabilitas Prabowo.

"Karena itu perlu untuk menggoyang swing voter. Dalam konteks ini peran cawapres belum berpengaruh. Entah karena tidak ada pengaruh atau karena waktu, akan kita uji," kata dia.

Menurut dia, masih ada waktu sekitar enam bulan bagi kedua pasangan menambah elektabilitasnya masing-masing. Pasalnya, banyak hal yang akan memengaruhi pilihan masyarakat dalam menentukan pemimpinnya.

Survei SMRC dilakukan menggunakan metodologi teknik pengambilan sampel acak bertingkat dengan 1.220 responden. Sebanyak 1.074 responden dapat diwawancarai secara valid. Margin of error dari survei ini adalah sekira 3,05 persen. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement