REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Putra tertua Jamal Khashoggi, Salah Khashoggi
mengecam upaya pihak asing yang mempolitisasi kasus hilangnya sang ayah. Menurutnya, tindakan itu sama sekali tidak dapat diterima.
“Masalahnya adalah ada warga negara Saudi yang hilang. Kami bekerja sama dengan pihak berwenang Saudi untuk mengungkap keadaan, ” kata Salah. Ia mengatakan pemerintah Saudi segera menanggapi laporan atas hilangnya Jamal.
Dilansir Al Arabiya, Senin (8/10), Salah mengatakan persoalan itu terkait masalah pribadi dan tidak ada hubungannya dengan politik. Dia menekankan bahwa keluarga berupaya mencari informasi yang dapat dipercaya. "Kontak terakhir saya dengan ayah saya selama dia tinggal di Washington yakni saya tidak tahu kehadirannya di Turki dan perjalanannya baru-baru ini," kata Salah.
Ia juga tidak mengetahui tentang wanita Turki bernama Khadija, yang disebut sebagai tunangan Jamal Khashoggi. Ia baru mendengar nama Khadija melalui pemberitaan media.
Dia meminta wanita Turki itu untuk tidak ikut campur atas kasus ayahnya. "Kami adalah keluarganya dan kami menanyakan tentang keadaan hilangnyanya dan mencari dia," katanya.
Salah Khashoggi menegaskan bahwa semua anggota keluarganya mendukung penyelidikan resmi Saudi. Menurutnya, penyelidikan pemerintah akan memberikan hasil positif untuk keluarga dan akan mengungkap kebenaran.
Konsulat Jenderal Saudi, melalui akun Twitter resminya, telah menolak klaim bahwa Khashoggi tewas dibunuh saat mendatangi gedung konsulat. “Seorang sumber resmi di konsulat telah membantah tudingan yang dilaporkan Reuters, yang dikaitkan dengan pernytaan pejabat Turki bahwa warga negara Saudi, Jamal Khashoggi, tewas di konsulat Saudi di Istanbul,” katanya.
Pada Ahad, tim kepolisian Saudi mendatangi gedung konsulat Saudi di Istanbul. Mereka berada di dalam gedung selama dua jam. Namun tak diketahui pasti apa saja yang dilakukan tim kepolisian Saudi di dalam gedung.
Kantor Jaksa Penuntut Umum di Istanbul telah memulai penyelidikan terkait hilangnya Khashoggi. Konsulat jenderal Saudi di Istanbul mengatakan mereka bekerja dan berkoordinasi dengan otoritas Turki dalam menangani kasus itu.
Khashoggi diketahui mendatangi gedung konsulat jenderal Saudi di Istanbul pada 2 Oktober. Namun sejak saat itu, keberadaannya tidak diketahui. Dua pejabat kepolisian Turki telah mengklaim bahwa Khashoggi tewas dibunuh di dalam gedung konsulat. Tudingan itu telah dibantah pejabat konsulat Saudi di Istanbul.
Khashoggi merupakan jurnalis kondang Saudi yang kini menjadi editor opini di The Washington Post. Selama berkarier sebagai jurnalis, dia diketahui kerap melayangkan kritik tajam terhadap kebijakan-kebijakan yang diambil Pemerintah Saudi. Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammad bin Salman yang dipuji karena dianggap melakukan reformasi sosial di Saudi, tak luput dari kritikannya.