REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Rasulullah menggelar Tabligh Akbar di silang Monas, Senin (8/10) malam. Acara tersebut merupakan gelaran kali kedua di masa kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan setelah sebelumnya Monas tidak diperbolehkan jadi tempat tabligh akbar. Warga Jakarta menyambut baik penggunaan Monas sebagai tempat ajang silaturahmi umat.
Warga Jakarta Timur, Ahmad Basofi (28 tahun) mengaku sangat senang bisa mengikuti tabligh akbar Majelis Rasulullah. Tabligh akbar terbuka Majelis Rasulullah hanya dapat digelar setahun sekali.
“Tahun lalu sudah ada di Monas juga. Ini kedua kalinya. Di pemerintahan sebelumnya memang sempat tidak boleh di Monas,” kata dia saat ditemui Republika.co.id, Selasa (9/10) dini hari.
Tabligh Akbar kali ini menghadirkan Al Habib Umar bin Hafidz sebagai penceramah utama. Datang pula para habaib dari sejumlah negara Asia, Timur Tengah, hingga Inggris. Selain itu, acara tersebut turut dihadiri calon wakil presiden nomor 02, Sandiaga Uno, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Sebelumnya, calon wakil presiden nomor urut 01 KH Ma’ruf Amin dijadwalkan hadir, namun akhirnya batal hadir. Basofi sedikit menyayangkan ketidakhadiran Kiai Ma’ruf sebab, jika masing-masing kandidat dapat hadir akan memberikan kesejukan Pemilu 2019 bagi warga Jakarta dan Indonesia. Namun, ia memahami kesibukan Kiai Ma’ruf saat ini.
Muhammad Husein (40) dari Jakarta Selatan berharap Tabligh Akbar di lapangan silang Monas insya Allah akan menjadi keberkahan dari dan bagi warga Jakarta. Ia pun sangat bersyukur mendapatkan doa-doa yang langsung dipanjatkan oleh para habaib untuk warga Jakarta dan Indonesia.
“Ini doa sekaligus harapan yang baik khususnya bagi warga Jakarta yang hadir pada malam ini,” ujar dia. Husein berharap, ke depan akan semakin banyak gelaran tabligh akbar yang digelar di Monas. Menurut Husein, digelarnya acara keagamaan di Monas sekaligus merupakan harapan dan keinginan dari masyarakat muslim ibukota.
Senada dengan Basofi, Husein menilai kehadiran capres-cawapres dapat menambah kesejukan masyarakat saat ini. Sebab, dengan Islam maka tidak ada perbedaan meski tengah berkompetisi dalam ajang Pilpres.
“Seharusnya bisa ikut agar sama-sama mendapatkan keberkahan. Kita kan sama sama Islam tidak ada yang boleh dibeda-bedakan sesama umat Muslim,” katanya.
Baca juga: Sandi dan Gatot Datang ke Tabligh Akbar Majelis Rasulullah