Selasa 09 Oct 2018 09:49 WIB

Habib Umar: Jadikan Alquran Pegangan Kehidupan

Tidaklah seseorang dapat beriman kepada Alquran atas izin Allah.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Ani Nursalikah
Al Habib Umar bin Hafidz dari Hadramaut saat menyampaikan ceramahnya saat Tabligh Akbar Majelis Rasulullah di Monas, Jakarta, Senin (8/10).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Al Habib Umar bin Hafidz dari Hadramaut saat menyampaikan ceramahnya saat Tabligh Akbar Majelis Rasulullah di Monas, Jakarta, Senin (8/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Al Habib Umar bin Hafidz dari Hadramaut datang ke Indonesia untuk menyampaikan ceramah pada Senin (8/10) malam di Monas, Jakarta Pusat. Habib Umar menyampaikan pesan kepada seluruh jamaah agar senantiasa menjadikan kitab suci Alquran sebagai pegangan dalam keseharian.

“Siapa yang menjadikan Alquran di depannya akan dituntun ke surga dan barangsiapa meletakkan Alquran di belakangnya maka neraka akan datang,” seru Habib Umar di depan ribuan jamaah Majelis Rasulullah.

Habis Umar mengatakan, kitab suci Alquran adalah kitab yang diturunkan dari Allah kepada rasulnya melalui malaikat Jibril. Alquran sebagai pedoman keimanan seorang Muslim untuk bisa mengambil hikmah dari kejadian di masa lalu. Selain itu, untuk mendalami pesan-pesan yang disampaikan dari perjalanan para nabi serta agar selalu ingat kepada hari kiamat.

Tidaklah seseorang, kata Habib, dapat beriman kepada Alquran atas izin Allah. Dan, Allah akan menjadikan kotoran bagi mereka yang tak berakal dan beriman kepada kitab sucinya. Saat ini, banyak diantara kaum Muslimin yang mengaku beriman kepada Allah, namun tidak memahami sedikitpun hakikat tentang iman dan Islam.

Meski dia memiliki kecerdasan, sejatinya, rahmat dan kasih sayang dari Allah tidak diperolehnya. Melalui Alquran, Allah berikan segala peringatan kepada umat manusia yang menjalani kehidupan di muka bumi. Allah berikan penglihatan serta akal agar hamba-hambanya bisa memahami hakikat dari sebuah keimanan.

“Anugerah ini karena Allah cinta kepada kalian. Bagaimana bisa kalian tidak cinta kepada Allah padahal cinta Dia jauh lebih besar?” ujarnya.

Habib Umar pun mengingatkan, siapa yang bersedia menolong Agama Allah (Islam), maka dia akan mendapatkan manfaat dari Islam sekali pun ia tak menyadarinya. Habib Umar turut menyinggung akan bencana beruntun yang dihadapi Indonesia saat ini.

Dimulai dari gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat hingga di Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah. Habib Umar menyeru masyarakat Indonesia tak pernah lupa memohon ampun kepada Allah agar Allah angkat semua bencana dari negeri pertiwi. Semuanya mudah bagi Allah untuk mendatangkan dan mengangkat bencana dari muka bumi.

“Apabila maksiat dilakukan secara bersembunyi, maka dia sendiri yang akan kena azab. Namun, ketika maksiat sudah dilakukan terang-terangan maka marabahaya akan datang kepada hamba-hamba Allah,” ujar Habib.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement