Ahad 14 Oct 2018 20:15 WIB

BMKG: Sumbar dan Sumut Masih Berpotensi Hujan Lebat

17 orang meninggal dunia akibat banjir di 11 Kecamatan Mandailing Natal

Rep: Gumanti Awaliyah / Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Beberapa warga berada di antara kayu yang terbawa arus sungai pascabanjir bandang yang terjadi, di Desa Muara Saladi, Kecamatan Ulu Pungkut, Mandailing Natal, Sumatra Utara, Sabtu (13/10). Banjir bandang yang terjadi pada Jumat (12/10) melanda sembilan kecamatan di Kabupaten Mandailing Natal.
Foto: ANTARA FOTO/Holik Mandailing
Beberapa warga berada di antara kayu yang terbawa arus sungai pascabanjir bandang yang terjadi, di Desa Muara Saladi, Kecamatan Ulu Pungkut, Mandailing Natal, Sumatra Utara, Sabtu (13/10). Banjir bandang yang terjadi pada Jumat (12/10) melanda sembilan kecamatan di Kabupaten Mandailing Natal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan, hingga tanggal 16 Oktober nanti wilayah Sumatera Barat (Sumbar) dan Sumatera Utara (Sumut) masih berpotensi hujan lebat. 

"Pada tanggal 14 dan 15 Oktober Sumbar dan Sumut masih berpotensi hujan lebat. Untuk tanggal 16 Sumut masih hujan lebat, Sumbar tidak," kata Kabag Humas BMKG Harry Djatmiko saat dihubungi Republika, Ahad (14/10).

Karena itu pasca bencana banjir dan banjir bandang di beberapa daerah di dua provinsi tersebut, BMKG meminta agar masyarakat tetap berhati-hati dan mawas diri. Namun, dia pun mengimbau agar masyarakat selalu tetap tenang dan tidak percaya berita atau informasi hoaks.

"Masyarakat di Indonesia harus cerdas memilih informasi yang benar terkait kebencanaan," tegas dia.

Diketahui, sebanyak 17 orang meninggal dunia akibat banjir bandang dan tanah longsor di 11 Kecamatan, Kabupaten Mandailing Natal, Provinsi Sumatera Utara. Korban termasuk belasan pelajar.

"Evakuasi yang dilakukan Tim SAR, TNI, Polri, satpol PP, relawan dan masyarkat telah menemukan 17 warga yang meninggal," kata Kabid Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mandailing Natal (Madina) Muhammad Yasir, Ahad.

Menurut Muhammad Yasir para korban termasuk 12 pelajar SD di Kecamatan Ulu Pungkut, dan tiga pekerja gorong-gorong jalan di Kecamatan Mura Batang Gadis.

Banjir di Kecamatan Ulu Pungkut,  juga mengakibatkan 12 rumah warga hanyut dan rusak total, sembilan rumah rusak berat, serta tiga fasilitas umum di Desa Muara Saladi berupa Poliklinik Desa, Gedung SD Negeri 235, dan gedung PKK rusak.

 

"Banjir bandang di 11 Kecamatan itu, beberapa di antaranya Kecamatan Natal, Lingga Bayu, Muara Batang Gadis, Naga Juang, Panyabungan Utara, Bukit Malintang, Ulu Pungkut, Kota Nopan dan Batang Natal," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement