Senin 15 Oct 2018 20:03 WIB

Tanggapi Sohibul, Ma'ruf: Kami tak Anut Kampanye Negatif

Ma'ruf Amin menegaskan, TKN Jokowi-Ma'ruf tidak akan menerapkan kampanye negatif.

Calon wakil presiden (cawapres) Ma'ruf Amin.
Foto: Republika/Bayu Adji P
Calon wakil presiden (cawapres) Ma'ruf Amin.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Cawapres nomor urut 01, Ma'ruf Amin menegaskan seluruh tim kampanye nasional Jokowi-Ma'ruf Amin tidak pernah menganut atau membolehkan penggunaan kampanye negatif. Pernyataan Ma'ruf menanggapi kabar Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman yang menyatakan, membolehkan penggunaan kampanye negatif oleh kadernya.

"Kalau kami tidak menganut kampanye negatif. Tidak pernah. Tidak boleh," kata Ma'ruf Amin seusai menghadiri acara konsolidasi dengan relawan di Yogyakarta, Senin (15/10) petang.

Menurut Ma'ruf pihaknya harus melakukan kampanye positif dan tidak melakukan kampanye negatif apalagi kampanye hitam berupa hoaks.  "Tidak boleh ada kampanye hoaks, fitnah, ujaran kebencian. Menang tapi terhormat," jelasnya.

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengakui, komitmen kampanye positif tak bisa diwujudkan 100 persen. Namun PDIP berupaya untuk mewujudkannya. Metodenya lewat adu visi misi ketimbang isu bermuatan negatif terhadap seorang Capres atau Cawapres.

"Kita positif ya namanya 100 persen enggak ada lah tapi kita menandatangani kampanye damai. Kami adu gagasan, kami adu rekam jejak, kemudian konsepsi bagaimana masa depan Indonesia raya ini. itu yang kami sampaikan," ujarnya.

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menggelar Konsolidasi Nasional Pemenangan Pemilu 2019 di Hotel Bumi Wiyata Depok, Jawa Barat, Ahad (14/10). Di dalam sambutannya, Presiden PKS Sohibul Iman mempersilakan kader PKS untuk melakukan kampanye negatif.

"Silakan antum (anda) masuk ke negative campaign, cukup 20 persen," kata Sohibul di hadapan calon anggota legislatif PKS yang hadir di dalam konsolidasi tersebut.

Sohibul menjelaskan, kampanye negatif yang dimaksud adalah kampanye dengan mengangkat kelemahan lawan yang disertai dengan fakta. "Itu namanya negative campaign, itu boleh. sebab publik harus tahu calon ini apa kelemahannya," imbuhnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement