Senin 15 Oct 2018 20:34 WIB

Ketua DPR Minta Kaca Gedung DPR Dilapisi Kaca Film

Peristiwa peluru nyasar tak hanya sekali mengenai gedung DPR, bahkan sudah tiga kali

Rep: Febrianto Adi Saputro / Red: Andi Nur Aminah
Ketua DPR Bambang Soesatyo menyampaikan keterangan pers terkait adanya dugaan peluru nyasar di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (15/10).
Foto: Republika/Febrianto Adi Saputro
Ketua DPR Bambang Soesatyo menyampaikan keterangan pers terkait adanya dugaan peluru nyasar di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (15/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) menyayangkan adanya peristiwa peluru nyasar di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (15/10). Bamsoet mengaku peristiwa tersebut bukan kali pertama terjadi.

"Ini adalah peristiwa yang tidak hanya sekali, bahkan tiga kali. Tiap peluru nyasar kena gedung kita," kata Bambang di dalam konferensi persnya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (15/10).

Baca Juga

Bambang meminta Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR RI mengkaji terkait diperlukannya kaca film yang bisa menahan laju peluru. Menurutnya urgensi itu perlu lantaran sudah terjadi berkali-kali. "Kami minta bantuan kajian untuk menutup kaca itu dengan kaca film yang mengarah dengan lapangan tembak," ujarnya.

Selain itu ia juga meminta Perbakin melakukan evaluasi agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Sebelumnya telah terjadi insiden peluru nyasar yang terjadi di dua ruang kerja anggota DPR di lantai 13 milik anggota komisi III fraksi Partai Golkar Bambang Heri Purnama dan lantai 16 milik anggota komisi III fraksi Partai Gerindra Wenny Warouw. Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 14.30 WIB.

"Bukan terorisme, bukan penembakan yang disengaja atau aksi-aksi teror kepada anggota DPR walapun anggota komisi III yang gencar menggolkan UU Antiterorisme, tidak ada kaitannya. Ini murni latihan terjadi peluru nyasar," imbuh Bamsoet. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement