Senin 15 Oct 2018 23:33 WIB

Yordania Buka Perbatasan dengan Suriah

Jalur penyeberangan Nassib dilakukan pada 2015.

Red: Nur Aini
Seorang pekerja Yordania melintasi kemah penampungan pertama yang telah dipersiapkan untuk menampung pengungsi Suriah di wilayah Zataari, dekat perbatasan Suriah-Jordan (29/7).
Foto: AP
Seorang pekerja Yordania melintasi kemah penampungan pertama yang telah dipersiapkan untuk menampung pengungsi Suriah di wilayah Zataari, dekat perbatasan Suriah-Jordan (29/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JABER -- Perbatasan Yordania dengan Suriah pada Senin (15/10) resmi dibuka kembali bagi penyeberangan warga dan perdagangan setelah ditutup tiga tahun.

Penyeberangan Nassib dibuka pada pukul 08.00 waktu setempat, kata petugas perbatasan di pos pemeriksaan Jaber di bagian Yordania kepada Reuters.Hingga pukul 11.15, saksi baru melihat seorang pengusaha Suriah dan sekelompok pedagang Yordania menyeberang ke wilayah Suriah.

Kantor berita negara Yordania, Petra, melaporkan pada Senin dini hari bahwa Yordania dan Suriah sepakat membuka perbatasan tersebut bagi semua kalangan. Laporan itu adalah perubahan dari pernyataan sebelumnya bahwa perlintasan tidak akan diizinkan hingga hari berikutnya.

"Kami sudah siap sepenuhnya untuk menerima kedatangan para penumpang dan transportasi barang," kata Imad Rilayat, kepala penyeberangan Jaber, kepada Reuters.

"Kami memperkirakan bahwa keadaan lalu lintas saat ini akan sepi pada permulaan, tapi dalam hari-hari mendatang pergerakan penumpang akan meningkat," katanya.

Pemerintah Suriah menguasai kembali daerah di sekitar penyeberangan perbatasan Nassib dengan Yordania pada Juli saat serangan dukungan Rusia membuat para pemberontak hengkang dari benteng mereka di Suriah barat daya. Perang saudara di Suriah dimulai lebih dari tujuh tahun lalu.

Penutupan penyeberangan Nassib pada 2015 memutus jalur singgah sangat penting bagi ratusan truk setiap hari, yang mengangkut barang antara Turki dan Teluk, serta Lebanon dan Teluk, dalam arus perdagangan yang mencapai miliaran dolar setiap tahun. Sejak itu, penyeberangan di garis depan Suriah yang masih beroperasi secara normal adalah pada perbatasan dengan Lebanon, negara yang perbatasan darat lainnya tidak berfungsi.

Pembukaan kembali perbatasan juga akan menjadi hal yang penting bagi Lebanon. Negara itu bergantung pada Suriah untuk menghubungkannya melalui darat ke semua negara lain karena perbatasan lain, yang ia punyai adalah dengan Israel, yang tidak memiliki hubungan dengannya.

Gambar di televisi negara Suriah memperlihatkan penyeberangan di bagian Suriah dalam keadaan lengang, hanya beberapa kendaraan yang lewat. Kantor berita negara Suriah, SANA, melaporkan bahwa pengaturan logistik bagi pembukaan penyeberangan sudah selesai.

"Warga negara Yordania boleh menyeberang ke Suriah dengan kendaraan mereka sendiri atau sebagai penumpang kendaraan lain. Kargo Yordania juga diperbolehkan berangkat ke Suriah, menurut perjanjian Yordania-Suriah," kata Petra pada Senin.

Petra mengatakan bahwa warga Suriah memasuki Yordania harus lebih dulu mendapat izin keamanan dari pihak berwenang Yordania, seperti yang berlaku selama perang Suriah.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement