REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PPPA Daarul Qur’an akan membangun Integrated Tahfizh Shelter (ITS) untuk korban gempa dan tsunami di Palu, Sigi dan Donggala (Sulawesi Tengah). Bekerja sama dengan Gift of The Givers lembaga kemanusiaan dari Afrika Selatan, pengerjaan ITS atau shelter tahfizh direncanakan mulai Oktober 2018 ini.
Ketua Komando Tim Siaga Bencana (SIGAB) PPPA Daarul Qu’an, Ilyas Abdullah mengatakan shelter tahfizh adalah hunian semi permanen yang bisa jadi tempat bernaung para korban yang rumahnya kini telah rata dengan tanah dan sebagian terendam lumpur pasca peristiwa likuifasi di Desa Petobo.
“Tinggal di pengungsian yang hanya beralas tanah dan beratap terpal membuat mereka mudah terserang penyakit. Karena itu kami mendirikan Shelter Tahfizh sebagai hunian layak bagi para korban gempa bumi dan tsunami,” ujar Ilyas.
ITS atau Shelter Tahfizh tutur Ilyas, dibangun dari material kayu yang artistik. Sebanyak 300 hunian akan dibangun dan ditambah dengan sarana penunjang lainnya yang jadi kebutuhan masyarakat Palu, Sigi, Donggala.
“Shelter Tahfizh dapat menghimpun sekitar 500-1000 jiwa. Di dalamnya sudah mencakup tempat tinggal, ibadah (mushola/masjid), pendidikan non formal, pusat belajar tahfizh, MCK, ruang publik (relaksasi/olahraga) dan lain-lain,” ucap Ilyas.
PPPA Daarul Qur’an kata Ilyas, akan terus mendampingi warga yang tinggal di Shelter Tahfizh melalui pendekatan dakwah dan menyelipkan nilai-nilai tahfizhul Qur’an di setiap kegiatan. Membuat mereka bangkit kembali menjalani hidup ke depannya adalah tujuan utama..