REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Perum Jasa Tirta (PJT) II Jatiluhur, menjalin kerja sama dengan Pertamina Refinery Unit VI Balongan. Kerja sama ini, terkait dengan studi kelayakan penyediaa air bersih. Sebab, sampai saat ini permintaan akan air bersih untuk masyarakat melalui PDAM sangatlah tinggi.
Direktur Utama PJT II Jatiluhur, Djoko Saputro, mengatakan, saat ini pihaknya telah menandatangani MoU dengan PT Pertamina, terkait dengan penyusunan studi kelayakan bersama. Tujuannnya, penelitian bersama ini dalam rangka menjadi bahan pertimbangan realisasi kerja sama penyediaan air bersih untuk Refinery Unit VI, Balongan.
"Kami telah sepakat dengan kerja sama studi kelayakan air bersih ini," ujar Djoko, melalui rilis yang diterima Republika.co.id, Rabu (17/10).
Selama ini, PJT mengolah air untuk kebutuhan irigasi (pertanian). Kemudian, seiring dengan perjalanan waktu berkembang pesat, dengan menyediakan kebutuhan air baku untuk industri dan PDAM.
Saat ini, PT Pertamina meminta supaya PJT bisa menyediakan air bersih untuk unit di Balongan. Maka, kerja sama ini dijajaki kedua belah pihak. Sebelum merealisasikannya, diperlukan studi kelayakan terlebih dulu.
"Penandatanganan MoU-nya sudah kita lakukan di Jakarta. Nota kesepahamanan ini berlaku setahun kedepan," ujar Djoko.
Direktur Pengolahan PT Pertamina, Budi Santoso Syarif, mengatakan, dalam kegiatan studi kelayakan dan basic design ini, akan dilaksanakan di beberapa PDAM yang berada di wilayah kerja PJT II Jatiluhur. Meliputi, SPAM Bekasi Kota dan Mustika Jaya-pengembangan jaringan fistribusi dan retikulasi (PDAM Tirta Patriot), Cikarang Timur (PDAM Tirta Bhagasasi), Balongan (Pertamina), Cikampek dan Curug (PDAM Tirta Tarum) dan Pamanukan (PDAM Tirta Rangga).