Jumat 19 Oct 2018 12:46 WIB

Golkar Jabar Gelar Lomba Stand Up Comedy 'Nyarekan Golkar'

Sejak awal Golkar berkomitmen membuka diri dari kritik masyarakat.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
 Golkar Jabar menggelar acara stand up comedy bertajuk
Foto: Foto: Arie Lukihardianti
Golkar Jabar menggelar acara stand up comedy bertajuk

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Golkar Jabar menggelar acara stand up comedy bertajuk "Nyarekan Golkar" di Jalan Maskumambang, Kota Bandung, Kamis (18/10). Selain sebagai cara mendekatkan diri kepada kaum milenial, hal tersebut dilakukan sebagai bukti bahwa partai belambang pohon beringin tidak anti kritik.

Menurut Ketua DPD Golkar Jabar Dedi Mulyadi, acara tersebut diisi oleh 40 peserta dari berbagai wilayah di Jawa Barat. Budi Dalton, Taufik Faturohman dan Wanda Urban didapuk sebagai juri. Tema yang harus dibawakan peserta adalah mengkritisi semua aspek dari partai Golkar.

Menurut Dedi, acara ini adalah kritik sosial yang dikemas dengan cara kekinian tanpa menghilangkan esensi yang disampaikan. Ini pun, merupakan cara Golkar mengakrabkan diri dengan kaum milenial. 

"Kaum milineial dulu kan dengan berdemo dengan kata-kata pedas kadang dengan kata kasar, hari ini kritik dengan memancing tawa. Dan kritisi mereka ini dievaluasi bagi Golkar," paparnya.

Dedi mengatakan, partainya berkomitmen membuka diri dari kritik masyarakat. Dari awal berdiri, Partai Golkar membuka diri dan berlaku sebagai partai yang siap dievaluasi.

Dedi mengakui, ia pun mencatat lawakan dari salah satu peserta, menyinggung mengenai perpecahan di tubuh Golkar berbuntut pada hadirnya partai baru yang dibentuk mantan pengurus Golkar. Namun, seiring berjalannya  waktu, partai baru ini justru berkoalisi kembali dengan Golkar di pesta demokrasi.

"Tadi kan ada yang cerita soal koalisi di indonesia itu paling lucu. Kalau di luar kan ada partai demokrat atau republik tidak mungkin berkoalisi," katanya. 

Sementara mantan pengurus Golkar, kata dia, kemudian membuat partai Nasdem, Hanura, dan Gerindra. "Dan bareng-bareng malah berkoalisi kan jadi lucu. kalau bersatu lagi terus kenapa harus berpisah," katanya.

Dedi berharap, acara seperti ini menjadi pembalajaran untuk wakil rakyat daru Partai Golkar agar mengevaluasi diri, sekaligus menumbuhkan semangat dan menyisipkan humor dalam menjalankan sistem politik.

"Bisa menyampaikan dengan hal hal yg bersifat humor. Misalnya (kader Golkar yang terpilih menjadi anggota dewan) interupsi bisa disampaikan dengan stand up comedy. Yang penting pesannya nyampe," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement