Jumat 19 Oct 2018 14:41 WIB

BPN Prabowo-Sandi Prioritaskan Kampanye di Pulau Jawa

Pulau Jawa adalah lumbung suara nasional dalam pemilu.

Calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan konferensi pers terkait gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah, di kediaman Prabowo, Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (1/10).
Foto: Republika/Febrianto Adi Saputro
Calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan konferensi pers terkait gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah, di kediaman Prabowo, Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (1/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Penasihat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Zulkifli Hasan mengatakan, koalisinya saat ini memprioritaskan kampanye Pemilu Presiden (Pilpres) 2019 di Pulau Jawa. Dia menilai siapa yang bisa menaklukkan Pulau Jawa maka dapat dipastikan memenangkan kontestasi Pilpres 2019.

"Ya tentu prioritasnya adalah Pulau Jawa karena 60 persen suara nasional," kata Zulkifli Hasan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (19/10).

Zulkifli yang merupakan Ketua Umum DPP PAN itu mengatakan di Pulau Jawa terdapat lumbung-lumbung suara seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Jakarta, Jawa Timur dan Banten. Namun, Zulkifli juga menegaskan bahwa pihaknya menyasar seluruh wilayah untuk mendapatkan suara sebanyak-banyaknya misalnya di negara yang terdapat jumlah tenaga kerja Indonesia (TKI) yang besar antara lain Malaysia dan Hong Kong.

Dia membantah kalau Prabowo jarang turun ke masyarakat karena antara Prabowo dan Sandiaga berbagi tugas. "Kalau keduanya keliling Indonesia, bagaimana kalau ada tamu yang datang ingin bertemu," ujarnya.

Zulkifli menilai, selama ini Prabowo terus melakukan kerja politik dengan menerima kunjungan tokoh-tokoh namun sifatnya ada terbuka dan tertutup bagi media. Dia mencontohkan, ketika melakukan lobi terhadap seseorang untuk mendukung pasangan Prabowo-Sandi maka itu sifatnya tertutup sehingga tidak bisa diketahui masyarakat luas.

"Jadi ada pekerjaannya itu sifatnya yang tidak terbuka, ada yang bagi dua. Calon wakil presidennya yang jalan," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement