Jumat 19 Oct 2018 21:05 WIB

TKN: Jokowi Representasikan Nilai Islam

TKN menyambut baik masuknya nama Jokowi sebagai salah satu tokoh muslim berpengaruh.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Bayu Hermawan
Anggota Dewan Syuro PKB Maman Imanulhaq
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Anggota Dewan Syuro PKB Maman Imanulhaq

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masuknya nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai salah satu tokoh Muslim dunia versi The Muslim disambut apresiasi Tim Kampanye Nasional (TKN). Direktur Relawan TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Maman Imanulhaq mengatakan, penghargaan yang diberikan lembaga internasional itu merupakan bukti Jokowi berhasil merepresentasikan nilai Islam sebagai pemimpin.

"Ini menunjukkan apa yang disebut Islamic values ini sudah diimplementasikan Pak Jokowi sebagai seorang pemimpin," katanya di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (19/10).

Maman mengatakan, nilai-nilai Islam selama ini ditunjukkan dengan kerja keras, kesederhanaan, kejujuran, kesantunan, transparansi, dan meminimalisir berita hoaks serta fitnah dengan langsung penegakkan hukum. Menurut dia, nilai-nilai keislaman berkembang di Indonesia melalui kepemimpinan Jokowi. Maman menambahkan, Jokowi bukanlah figur yang menunjukkan nilai Islam melalui pakaiannya, melainkan langsung dari tindakan dan kebijakan.

"Islam tidak ditunjukkan hanya simbol, tapi Islam yang sbustansial. Inilai prinsip yang diacontohkan oleh Jokowi," ujarnya.

Selain itu, lanjut Maman, Indonesia sebagai negara mayoritas Islam terbesar dunia dapat menjalankan demokrasi menjadi nilai penting. Tokoh-tokoh seperti Jokowi, KH Said Aqil, Habib Luthfi bin Yahya, Haedar Nashir, Din Syamsuddin, hingga Yahya Staquf, adalah orang yang terus melakukan diplomasi Islam ke dunia internasional. Dengan begitu, Indonesia berperan dalam menjaga kedamaian dunia.

"Bayangkan saja, Islam disudutkan sebagai biang terorisme di tengah konflik Timur Tengah, Indonesia mampu berikan konstribusi besar terhadap Islam dan demokrasi," kata dia.

Terakhir, kata dia, masyarakat harus bangga dengan terpilihnya Jokowi sebagai salah satu tokoh Muslim Dunia. Pasalnya, Jokowi mampu menunjukkan Islam yang santun, ramah, menghargai perbedaan, dan mampu menjaga kehidupan harmonis.

Maman mengatakan, penghargaan itu juga sekaligus menepis tuduhan bahwa Jokowi anti-Islam. Menurut dia, opini yang menyebutkan pemerintah mengkriminalisasi ulama dengan sendirinya tak berdasar dengan pernghargaan yang didapatkan Jokowi.

"Jokowi kerja atas nama religuilitas Islam, atas nama rakyat, untuk Indonesia yang maju, beradab, berdaulat, dan bermartabat," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement