Jumat 19 Oct 2018 21:56 WIB

Pemberdayaan Ekonomi Diminta tak Luput dalam RUU Pesantren

Diah berharap RUU Pesantren menyentuh ekonomi dan pendidikan

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Anggota Komisi 8 DPR RI, Diah Pitaloka.
Foto: screenshot
Anggota Komisi 8 DPR RI, Diah Pitaloka.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Pesantren dan Lembaga Keagamaan disetujui menjadi usulan inisiatif DPR di dalam rapat paripurna pada Selasa (16/10) lalu. Anggota DPR Komisi VIII Fraksi PDI Perjuangan Diah Pitaloka menilai akan ada banyak diskursus yang muncul di dalam pembahasan RUU tersebut nantinya, termasuk mengenai pemberdayaan ekonomi pesantren.

"Bisa jadi (muncul) karena kalau dilihat di RUU-nya ada juga proses pemberdayaan, makanya sejauh apakah UU ini bisa mengatur, sejauh apakah pemerintah sanggup mengakomodir dari semangat UU ini," kata Diah yang juga merupakan salah satu pengusul RUU tersebut saat dihubungi Jumat (19/10).

Ia pun tak menampik bahwa pesantren juga berperan di dalam membangun pemberdayaan ekonomi. Namun ia belum mengetahui secara pasti apakah UU tersebut hanya akan mengakomodasikan persoalan pendidikan, atau juga akan menyentuh persoalan yang berkaitan dengan ekonomi.

"Kalau lintas departemen kan pemerintah punya segmen-segmen sendiri. Misalnya pesantren sebagai lembaga pendidikan, kedua pesantren sebagai lembaga pemberdayaan apakah itu akan dijadikan UU ataukah ya seberapa UU ini melihat bisa memfasilitasi ruang-ruang peran pesantren ini apakah di pendidikan atau ekonomi," jelasnya.

Ia berharap melalui RUU tersebut nantinya pemerintah memberikan perhatian terhadap pesantren. Menurutnya, salah satu bentuk perhatian pemerintah terhadap pesantren yaitu dengan memberikan anggaran.

"Karena budget itu kan salah satu konsekuensi dari bentuk perhatian dari pemerintah," ungkapnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement