REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Tim SMAN 3 Jakarta membawa pulang satu gelar dari Honda DBL DKI Jakarta Series 2018 - South Region. Tim putra Teladan, julukan SMAN 3, berhasil menjadi juara setelah memenangi pertarungan ketat pada final kontra SMA Al Izhar dengan skor 79-76 di GOR Bulungan, Jakarat Selatan, Sabtu (20/10). Gelar ini menghapus kekecewaan setelah beberapa jam sebelumnya tim putri SMAN 3 hanya mampu menduduki runner-up. Tim putri SMAN3 harus mengakui keunggulan SMAN 28 dengan skor 52-64.
Sesaknya penonton yang datang ke GOR Bulungan terbayarkan oleh laga ketat final putra. Pada kuarter pertama, Teladan mendominasi jalannya pertandingan dengan mudah. Ketenangan saat bermain serta pengalaman membuat mereka dapat unggul atas Al-Izhar.
Hany, Al-Izhar yang juga mendapat dukungan penuh dari suporternya, enggan melepas gelar juara begitu saja ke Teladan. Tim asal Pondok Labu itu baru mampu bangkit pada kuarter kedua. Pada menit kelima, tembakan tiga angka dari Karim Maulana membawa Al-Izhar unggul pertama kali 31-29.
Kuarter ketiga menjadi momen krusial untuk kedua tim. Teladan kembali dapat menyalip perolehan poin Al-Izhar. Dengan memperlihatkan mental juara, Teladan membuatAl-Izhar semakin tertekan dan kelimpungan melakukan serangan.Hal ini menyebabkan sedikit demi sedikit perolehan skor yang dikumpulkan oleh Al-Izhar semakin lama semakin terpaut tipis dan akhirnya Teladan bisa merebut kembali posisinya di puncak. Skor pada kuarter ketiga berakhir dengan angka 57-55 untuk keunggulan Teladan.
Pada kuarter pamungkas, Teladan semakin menunjukan dominasinya sebagai salah satu kekuatan basket tak hanya di Jaksel, melainkan juga Jakarta. Brian Gunawan menjadi pahlawan dari Teladan pada laga kemarin. Pemain bernomor punggung 13 tersebut dapat memperlihatkan kemampuan bermain yang fantastis dari laga sebelumnya. Total perolehan 28 poin, 9 rebound, 1 blok dan 4 steal menjadi penanda kehebatan performa forward andalan Teladan tersebut.
Performa defense yang hebat dari Salman Alfarisi dkk dapat menjinakan duet guard Al-Izhar, Alvaro dan Salim. Meskipun begitu, Al-Izhar masih dapat mengancam kans juara Teladan hingga detik akhir permainan. Satu menit terakhir menjadi waktu yang sangat menegangkan bagi para pendukung Teladan. Melalui tembakan free-throw oleh Alvaro, Al-Izhar sempat menyusul 76-77.
Namun, harapan membalikkan kedudukan sirna. Melalui fast break, diakhiri dengan lay-up Brian, mengunci kemenengan Teladan atas Al-Izhar dengan skor 79-76. Teladan kembali keluar sebagai penguasa Jakarta Selatan.
Menurut Andi Oktafiyanto, Kepala Pelatih Teladan, anak asuhnya tidak boleh terlalu larut dalam euforia kemenangan ini. Masih ada tantangan sesungguhnya pada babak Championship nanti yang mempertemukan delapan tim terbaik di Jakarta.
“Masih ada celah yang dapat dimanfaatkan oleh musuh kemarin. Bahkan, kami sempat kerepotan saat berhadapan dengan Al-Izhar. Itu pekerjaan rumah untuk kami,” ujarnya.
Sementara itu, Muhammad Ivan, pelatih dari Al-Izhar merasa anak-anaknya sudah melakukan yang terbaik di lapangan. Melihat hal ini, dia pun optimistis dapat meraih hasil baik saat babak Championship nanti.
“Tidak ada yang tidak mungkin. Kita tahu bagaimana kekuatan dari Teladan yang merupakan tim raksasa. Tentunya dengan berlatih lebih keras lagi, meraih kemenangan melawan perwakilan dari region lain bukanlah hal yang mustahil,” kata dia.