REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Sleman menggelar galang dana melalui jalan santai dan senam massal. Kegiatan itu ditujukan sebagai dukungan kepada penderita penyakit thalasemia.
Ketua Panitia, dr Rino Rusdiono menjelaskan, penyakit thalasemia merupakan jenis penyakit keturunan berupa kelainan sel darah merah. Hal itu yang menyebabkan penderita mengalami anemia kronis.
Sayangnya, ia melihat penyakit ini jarang terekspose. Padahal, penderitanya di DIY saja mencapai ratusan orang. Karenanya, melalui penggalangan dana diharap mampu mengingatkan masyarakat tentang thalasemia. "Kami mencoba berbuat sesuatu kepada mereka (penderita), serta mengajak masyarakat memberikan perhatian dan dukungan. Sehingga mereka bisa menjalankan kualitas hidupnya dengan lebih baik," kata Rino di Lapangan Pemda Sleman, Ahad (21/10).
Penggalangan dana sendiri turut dilakukan dalam rangka memperingati HUT IDI ke 68 tahun. Hasil penggalangan dana diserahkan langsung kepada Perhimpunan Orang Tua Penderita Thalasemia Indonesia (POPTI) DIY.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, dr Joko Hastaryo, mengapresiasi atas inisiatif penggalangan dana tersebut. Ia merasa, thalasemia memang merupakan salah satu penyakit darah yang perlu pengobatan jangka panjang. "Penderita thalasemia membutuhkan pengobatan jangka panjang, biasanya ada solidaritas di antara orang tua penderita penyakit ini," ujar Joko.
Untuk itu, ia berharap, ke depan IDI Kabupaten Sleman dapat terus melakukan kegiatan serupa. Artinya, mereka bisa berbaur dengan masyarakat demi memberi dukungan peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Penggalangan dana yang dilakukan sendiri diikuti lebih dari 1.000 orang baik dari kalangan tenaga kesehatan, dokter maupun masyarakat. Turut hadir Ketua IDI Pusat, Daeng M Faqih.