REPUBLIKA.CO.ID, MOTEGI- Pembalap Repsol Honda Marc Marquez, pada Ahad (21/10) berhasil mengunci gelar juara dunia MotoGP 2018 setelah menjadi yang tercepat pada balapan GP Jepang di Sirkuit Twin Ring Motegi. Kemenangan di Motegi menggenapkan raihan angka pembalap asal Spanyol itu menjadi 296. Raihan angka Marquez sudah tidak mungkin lagi terkejar oleh Dovizioso yang masih memiliki angka 194 walau balapan masih menyisakan tiga seri lagi.
Marquez berhasil menjuarai balapan di Jepang usai dual sepanjang 24 lap di Motegi. Ia menyalip rivalnya, Dovisiozo pada lap ke-18. Dua lap setelah disalip Marc, Dovi pun tergelincir pada lap ke 22. Posisi pembalap Italia itu jadi melorot ke posisi 19.
Podium kedua Motegi ditempati pembalap Honda LCR Cal Crutchlow. Podium ketiga dikuasai pembalap Suzuki Alex Rins. Legenda Moto GP Valentino Rossi dengan tunggangan Yamaha miliknya harus puas di finis di posisi empat.
Gelar juara dunia tahun ini menjadi yang kelima buat Marquez di kelas balap MotoGP. Sebelumnya pembalap asal Spanyol itu juga juara pada 2013, 2014, 2016, dan 2017.
Sebelum naik ke kelas MotoGP, Marquez juga pernah juara dunia kelas 125 cc pada 2010 dan kelas Moto2 pada 2012.
Marquez begitu bahagia usai mengunci gelar juara dunia untuk kali ke tujuh dalam kariernya. "Saya puas. Ini hasil kerja keras. Terutama dalam satu pekan terakhir," kata Marquez, dikutip dari laman resmi MotoGP.
🏆 2010 - 125cc
🏆 2012 - #Moto2
🏆 2013 - #MotoGP
🏆 2014 - MotoGP
🏆 2016 - MotoGP
🏆 2017 - MotoGP
🏆 2018 - MotoGP#Level7 pic.twitter.com/kO8O2837ar
— MotoGP™🇯🇵🏁 (@MotoGP) October 21, 2018
Marquez kemudian berkomentar tentang insiden terplesetnya Dovisiozo yang mewarnai kemenangannya di GP Jepang. Sejak start, Marquez berada di belakang pembalap Italia itu sampai lap ke-21. Tak lama setelah berhasil menyalip Dovi, ia melihat saingannya itu terpeleset di tikungan.
"Dovizioso harusnya berada di podium utama. Saya kecewa ia harus begini," ujar Marquez.
Namun, Marquez mengakui, ia 'memprovokasi' Dovizioso pada enam lap tersisa. Dovizioso pun akhirnya terjatuh akibat terlalu memaksakan diri untuk mengejar Marquez menjelang lap terakhir.
"Saya memprovokasi kesalahan Dovi. Sejak enam lap tersisa, saya tahu saya harus membalapnya dengan ritme sempurna. Saya mencoba menganalisis situasi. Saya melihat saya cukup kuat melawannya sampai akhir, dan saya mencoba menyerang sejak delapan atau sembilan lap tersisa" kata Marquez, dilansir Autosport, Senin (22/10).
Secara sportif, Andrea Dovizioso memuji Marc Marquez karena kembali merayakan tahun istimewa dengan kemenangan kelimanya di MotoGP tahun ini. Dovi mengakui melakukan kesalahan kecil yang berhasil dimanfaatkan oleh Marquez.
"Saya mencoba memenangkan perlombaan, namun saya terlalu melampaui batas ketika jatuh. Saya membuat kesalahan kecil karena awalnya ingin keluar dari tikungan lebih baik dari putaran sebelumnya. Namun saya terlalu cepat menikung, sehingga memberatkan ban depan," katanya, dilansir dari Autosport, Senin (22/10).
Duel dengan Marquez sepanjang tahun ini memberi kepercayaan diri lebih untuk Dovi. Pembalap asal Italia itu akan menjadikannya modal untuk merebut gelar juara dunia dari Marquez musim depan.
"Mereka (Honda) merayakan tahun istimewa lagi. Mereka menang, itu wajar karena memang lebih baik dari yang lain, dan mereka mengantongi 100 angka lebih banyak. Musim ini Ducati kuat seperti mereka, namun akhirnya Honda yang memenangkan gelar. Kami sampai di paruh musim dengan kecepatan yang sangat mirip. Ini sangat positif untuk menjadi kuat seperti Marc tahun depan. Saya sangat senang dengan level kami sekarang, dan saya benar-benar lebih siap tahun depan dibanding sekarang," kata Dovi.
Baca juga
- Marquez Ungkap Rahasia Sukses di Honda
- Persaingan Lorenzo-Marquez di Kubu Honda 2019 Bakal Memanas
- Max Biaggi Yakin Rossi Bisa Juara Dunia Lagi
Rekor Mick Doohan
Lima kali menjadi juara dunia MotoGP membuat Marquez menyamai rekor milik legenda, Mick Doohan. Pada era 1990-an atau saat kelas balapan utama masih bernama GP 500 cc, Doohan menjadi juara dunia pada 1994, 1995, 1996, 1997, dan 1998.
Doohan pun seusai GP Jepang menyatakan ikut bangga melihat juniornya di Repsol Honda, Marc Marquez menyabet gelar juara dunia MotoGP kelima. Saat masih aktif membalap, Doohan juga menunggang motor Repsol Honda.
"Saya ingin mengucapkan selamat kepada Marc untuk gelar MotoGP kelimanya. Saya bangga untuk berbagi lima gelar ini dengan dia," kata Doohan, dikutip dari Crash.
Doohan menilai pembalap 25 tahun itu sangat pantas mendapatkan gelar juara musim ini. Marquez, kata dia sangat kuat. The Baby Alien juga dinilai konsisten mengendalikan tunggangannya dari satu balapan ke balapan berikutnya.
"Dia menjalani musim yang sempurna, dengan delapan kemenangan hingga saat ini. Dikombinasikan dengan konsistensi, yang menempatkannya di podium pada sebagian besar balapan," ujar Doohan.
Mick Doohan: “I am proud to share this milestone with Marc” https://t.co/ZOO8ShicNm pic.twitter.com/wnu51akyML
— Repsol Honda Team (@HRC_MotoGP) October 21, 2018
Dengan usianya yang masih 25 tahun, sangat memungkinkan bagi Marquez melebihi catatan rekor milik Doohan. Marquez pun berpeluang melampaui rekor dua pembalap Italia, Giacomo Agostini dan Valentino Rossi yang masing-masing telah merengkuh tujuh gelar juara dunia MotoGP.
Agostini menjuarai Moto GP edisi 1966, 1967, 1968, 1969, 1970, 1971, dan 1972 . Sementara Rossi menenangkannya pada 2001, 2002, 2003, 2004, 2005, 2008, dan 2009.
Koleksi gelar Rossi lebih mentereng lantaran The Doctor juga dua kali menjadi juara dunia di dua kelas berbeda, yakni di kelas 125 cc pada 1997 dan juara dunia kelas 250 cc pada 1999. Artinya, bMarquez membutuhkan dua gelar juara dunia MotoGP lagi untuk menyamai catatan rekor Rossi.
Atas alasan itu, Marquez mengaku masih belum puas. Dirinya makin optimistis, dengan sisa kontrak dua tahunnya bersama Honda, masih akan menambah gelarnya lagi.
"Di pramusim, saya akan bekerja untuk gelar lainnya dan inilah caranya," kata Marquez, dikutip dari Crash, Senin (22/10).
Dirinya sadar, bahkan untuk menambah gelarnya akan banyak tekanan, seperti semua pembalap top dunia lainnya. Sebab, semua pembalap top akan berusaha untuk mendapatkan gelar juara.
Marquez bahkan bermimpi bisa meraih gelar setiap musimnya. Walaupun terdengar tidak mungkin, namun ia mengaku bisa seperti sekarang dari mimpi tersebut.
"Sulit dibayangkan, dan saya setiap musim serasa mimpi menjadi kenyataan. Tapi saya hidup dari mimpi," ucapnya.
Valentino Rossi, bahkan mengakui rekor MotoGP-nya terancam jika Marc Marquez terus tampil konsisten. Kemenangan di Motegi menjadi yang ke-43 bagi Marquez sejak dia lolos ke MotoGP pada 2013. Apalagi, pembalap Honda tersebut juga telah meraih gelar kelimanya musim ini.
Marquez berpotensi mengalahkan rekor kemenangan 89 kali di kelas MotoGP. Rossi juga telah memenangkan tujuh kali gelar juara dunia.
"Marquez dapat mengalahkan rekor saya, tapi itu tidak mengganggu saya," ucap Rossi.