Kamis 25 Oct 2018 07:41 WIB

Presiden: Perempuan Kunci Pembangunan Bangsa

Peran-peran perempuan di sektor publik harus ditingkatkan

Fatayat NU menggelar acara bertajuk The International Young Moslem Women Forum (IYMWF) di Jakarta. Acara yang dibuka oleh presiden Jokowi ini dihadiri oleh ratusan peserta dari dalam dan luar negeri.
Foto: Dok Fatayat NU
Fatayat NU menggelar acara bertajuk The International Young Moslem Women Forum (IYMWF) di Jakarta. Acara yang dibuka oleh presiden Jokowi ini dihadiri oleh ratusan peserta dari dalam dan luar negeri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Fatayat NU menggelar acara bertajuk The International Young Moslem Women Forum (IYMWF) di Jakarta. Acara yang dibuka oleh presiden Jokowi ini dihadiri oleh ratusan peserta dari dalam dan luar negeri. 

Dalam pidatonya, Jokowi mengapresiasi langkah-langkah perempuan yang sudah banyak berperan dalam pembangunan. Menurutnya, peran-peran perempuan di sektor publik harus terus ditingkatkan.

"Contohnya, saat ini ada sembilan menteri perempuan dengan karakter yang berbeda-beda. Ada yang lembut, ada yang progresif ada yang teguh pendiriannya pantang mundur" sambil mencontohkan beberapa menteri, Jokowi memancing gelak tawa peserta. 

Jokowi juga menyatakan apresiasi dan optimisme atas acara ini. Dengan bertemunya tokoh-tokoh muda perempuan dari berbagai negara, dia yakin bisa menghasilkan sesuatu yang luar biasa. 

Dia menambahkan sektor pemberdayaan ekonomi perempuan adalah hal yang penting. Menurutnya, gerakan yang sudah dimulai salah satunya dari pesantren. "Memang ada sebanyak 28 ribu pesantren di Indonesia dan yang tersentuh program ini masih sekitar tiga ribuan saja tapi kita harus terus bergerak supaya merata"

Semetara itu, ketua umum Fatayat NU, Anggia menyatakan acara yang digelar selama lima hari kedepan ini bertujuan untuk membentuk poros perempuan global.

"Poros ini gak sekedar poros tetapi menjadi media perempuan untuk bersuara tentang perdamaian" tutur

Anggia juga menambahkan, ada 150 peserta yang mengikuti acara ini dari berbagai negara yaitu Australia, US, Jerman, Turki, Bangladesh, Filipina, Malaysia, Afghanistan, Somalia, Hongkong, Taiwan, Maroko dan India (red).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement