Kamis 25 Oct 2018 23:43 WIB

BNPB: Pekerjaan di Sulteng Masih Banyak di Fase Transisi

Dana-dana untuk perbaikan masih mudah di akses di masa transisi

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Operator alat berat membersihkan puing bangunan yang rusak pascagempa dan tsunami di Kawasan Pusat Pergudangan di Kelurahan Tondo, Palu, Sulawesi Tengah, Senin (22/10/2018).
Foto: Antara/Mohamad Hamzah
Operator alat berat membersihkan puing bangunan yang rusak pascagempa dan tsunami di Kawasan Pusat Pergudangan di Kelurahan Tondo, Palu, Sulawesi Tengah, Senin (22/10/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Harmensyah, menerangkan, fase transisi dari tanggap darurat bencana ke pemulihan masih berada dalam status keadaan darurat. Karena itu, pekerjaan pemerintah dan kementerian lembaga terkait di Sulawesi Tengah (Sulteng) belum selesai meski tanggap darurat berakhir Jumat (26/10).

"Dalam status keadaan darurat itu ada tiga fase, siaga darurat, tanggap darurat, dan transisi darurat ke pemulihan. Itu masa darurat semua," ujar Harmensyah di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Jakarta Pusat, Kamis (25/10).

Baca Juga

Karena itu, pada masa transisi tersebut, masih banyak pekerjaan yang perlu dilakukan. Pekerjaan-pekerjaan seperti pembersihan puing, pembersihan rumah-rumah yang hancur. Termasuk juga menangani urusan hunian sementara dan sekolah sementara.

"Itu perlu dibentuk transisi masa darurat supaya masa daruratnya masih berlaku. Itu gunanya," jelas Harmensyah.

Selain itu, dengan berlakunya masa transisi, dana-dana siap pakai masih bisa mudah diakses. Jika masa darurat berakhir, kata dia, maka untuk mengakses dana tersebut akan sulit dan berlanjut kepada sulitnya menyuplai kebutuhan para pengungsi dan pasukan-pasukan yang bekerja di sana.

Karena itu, proses penyaluran bantuan pun masih akan terus berlangsung kepada para pengungsi yang membutuhkan. Menurut Harmensyah, jangka waktu berlakunya masa transisi ini akan disesuaikan dengan kebutuhan. Ia memprediksi, masa transisi di Sulteng akan berlangsung dua hingga tiga bulan ke depan untuk menyiapkan hunian sementara, sekolah semetara, dan lain sebagainya.

"Mungkin dua atau tiga bulan, tergantung. Pak Menko Polhukam kan ke lapangan akan melihat langsung ke lapangan," jelasnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement