Jumat 26 Oct 2018 10:58 WIB

NU Minta Masyarakat Biasakan Kurangi Sampah Plastik

Pada kegiatan Ngaji Plastik peserta diajari teknik membuat ekobrik.

Rep: Novita Intan/ Red: Andi Nur Aminah
Ekobrik, memanfaatkan potongan sampah plastik yang disimpan di dalam wadah pastik (ilustrasi)
Foto: Youtube
Ekobrik, memanfaatkan potongan sampah plastik yang disimpan di dalam wadah pastik (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Lembaga Penangulangan Bencana dan Iklim (LPBI) NU bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) meluncurkan program Ngaji Plastik. Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman dalam mengendalikan sampah plastik.

Wakil Sekjen PBNU Andi Najmi mengatakan pelabelan istilah ngaji menjadi penting karena ini menjadi kegiatan belajar yang rutin dilakukan di pesantren. Mengingat sasaran program ini adalah para santri. “Ngaji hanya istilah penggunaan belajar di pesantren, tema program ini diharapkan menjadi kebiasaan (ngaji) para santri, sama halnya dengan menerapkan pengurangan penggunaan plastik,” ujarnya kepada Republika.co.id di Gedung PBNU, Jumat (26/10).

Sementara Direktur Bank Sampah Nusantara LPBI PBNU, Fitri Aryani menambahkan program ini telah memiliki peserta yang berasal dari lingkungan pesantren, komunitas mengaji dan anggota LPBI NU seluruh Indonesia. Pada kegiatan Ngaji Plastik peserta diajari teknik membuat ekobrik.

Caranya, pertama sampah plastik dipotong-potong, kemudian dimasukkan ke dalam botol bekas yang juga berupa sampah. “Kami ingin mengurangi konsumsi plastik, yaitu agar anak-anak bijaksana pada saat jajan bisa memilah dan memilih makanan yang tidak menghasilkan sampah. Kemudian, kegiatan ini bisa mengajak bersikap bijak mengelola plastik yang dihasilkan, bukan langsung membuat produk,” tambahnya.

Di sisi lain, penanganan sampah plastik menjadi program yang dicanangkan pemerintah. Untuk itu diharapkan LPBI NU turut berkontribusi meminimalisir penggunaan plastik. “Jadi ini sebagai follow up atau kampanye stop penggunaan plastik, baik berupa kantong plastik maupun sedotan plastik. Indonesia merupakan negara kedua dari penggunanan plastik terbanyak di dunia,” ucapnya. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement