REPUBLIKA.CO.ID, DETROIT -- Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama mengkritik Presiden AS Donald Trump. Dalam pidatonya di Detroit, Michigan dan Wisconsin Obama mengatakan Trump dan anggota Partai Republik lainnya kerap kali berbohong.
Pidato-pidato tersebut menjadi kritik Obama paling tajam setelah sebelumnya lama bungkam terhadap pemerintahan Trump. Namun ia tetap berhati-hati dengan tidak menyebutkan nama Trump sama sekali.
"Sesuatu yang belum kita lihat sebelumnya di kehidupan publik adalah politikus yang terangan-terangan, berulang kali, tanpa malu, berbohong, mengada-ada," kata Obama di gymnasium sebuah Sekolah Menengah Atas di Detroit, Sabtu (27/10), dikutip dari AP.
Obama melakukan tur untuk mendorong rakyat AS memilih kandidat anggota Kongres dari partai Demokrat pada pemilu jeda 6 November mendatang. Untuk pertama kalinya Obama mengatakan karakter bangsa Amerika ditentukan pada kertas suara.
Obama mengutip perkataan Trump yang ingin memotong pajak sebelum pemilu jeda bulan November. Di depan pendukung partai Demokrat Obama mengatakan sebelum pemilu Kongres tidak melakukan sidang apa pun.
"Dia hanya mengarangnya, ini masalahnya, semua yang saya katakan kepada Anda, bisa Anda cari," kata Obama.
Obama datang ke Michigan dan Wisconsin untuk mendorong rakyat AS memilih kandidat dari partai Demokrat. Sementara Trump berulang kali menjadi sasaran kritiknya. Obama kerap menyerang partai Republik dan mengatakan mereka berbohong ketika mereka ingin melindungi rakyat AS sementara mereka juga ingin mengubah Undang-Undang Jaminan Kesehatan.
"Mengerahkan massa, menjatuhkan, memanggil orang kulit hitam, kulit putih, itu apa yang gubenur Anda lakukan dengan iklannya, mengarang-ngarang," kata Obama.
Gubernur yang Obama maksud ialah Gubernur Wisconsin dari Partai Republik Scott Walker. Dia berjanji ingin melindungi sistem kesehatan bagi mereka yang membutuhkan. Walker ditantang oleh kandidat dari partai Demokrat Tony Evers.
Di Michigan, Obama memuji anggota Partai Demokrat Gretchen Whitmer yang telah membantu untuk menambah dana Bantuan Medis bagi yang membutuhkan. Sebuah program yang dibuat Obama dalam masa jabatannya sebagai Presiden.
Obama juga menyinggung tentang kasus surat elektronik Hillary Clinton yang bocor pada pemilihan presiden 2016 lalu. Menurut Obama, partai Republik selalu menggunakan isu tersebut sebelum pemilihan. Ia juga mengejek Trump yang menuduh Cina meretas telpon genggamnya.
"Pada pemilu yang terakhir, ada email Hillary, 'ini sangat buruk', 'ini krisis keamanan nasional', mereka tidak peduli pada email-email itu dan bagaimana Anda bisa tahu? Karena jika mereka peduli, mereka akan bersiap ketika Cina mendengarkan Iphone Presiden yang ia tinggalkan di mobil golf," kata Obama.
Obama juga membahas tentang upaya partai Republik menakut-nakuti rakyat AS dengan rombongan imigran dari Amerika Selatan. Obama mengejek partai Republik yang berusaha membuat rakyat AS khawatir dengan kedatangan imigran miskin dan malnutrisi dari Amerika Selatan.
"Ini yang paling penting dalam pemilu ini, bukan jaminan kesehatan, bukan bisa atau tidaknya rakyat pensiun, melakukan sesuatu untuk kenaikan upah, membangun kembali jalanan dan jembatan dan membuat orang kembali berkerja, tiba-tiba, ini tentang kelompok orang, yang kita tidak tahu di mana mereka berada," kata Obama.