Sabtu 27 Oct 2018 19:55 WIB

Sumpah Pemuda, Momentum Kebangkitan Sepak Bola Indonesia

Pertandingan perempat final Piala Asia 2018 vs Jepang merupakan hari bersejarah.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Endro Yuwanto
Pelatih Timnas  Indonesia U-19, Indra Sjafri
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Pelatih Timnas Indonesia U-19, Indra Sjafri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertandingan timnas Indonesia U-19 melawan Jepang U-19 di Piala AFC (Asia) U-19, Ahad (28/10), bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 silam. Oleh karena itu, pelatih timnas Indonesia Indra Sjafri ingin peringatan tersebut menjadi momen bangkitnya sepak bola Indonesia.

''Saya sudah sampaikan kepada seluruh pemain. Ketika kami bertanding bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda, 28 oktober. Kalau dulu Sumpah Pemuda ingin merdeka dari penjajahan, kalau sekarang kami ingin merdeka dari ketertinggalan,'' ujar Indra dalam konferensi persnya, Sabtu (27/10).

Menurut Indra, pertandingan perempat final melawan Jepang tersebut merupakan hari bersejarah. Ini karena Indonesia terakhir kali lolos ke fase gugur 40 tahun silam. Jika menang, maka Indonesia akan kembali membuat sejarah dengan lolos ke Piala Dunia U-20.

Dalam pertandingan besok, Indra juga menegaskan bahwa ia tidak akan bergantung kepada satu pemain. Ia ingin 11 pemain yang berada di lapangan bekerja keras untuk menang. Ia juga minta suporter Indonesia mendukung dengan cara-cara yang positif untuk menunjukkan budaya bangsa sesungguhnya. ''Suporter juga jangan sampai mengubah game plan yang telah saya buat,'' jelasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement