Senin 29 Oct 2018 12:40 WIB

Peta Jabatan Ketenagalistrikan Perkuat SDM

Peta jabatan diharapkan mengakomodasi jenis pekerjaan baru.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolanda
Petugas melakukan pemeliharaan jaringan di Gardu Induk Gandul, Depok, Jawa Barat, Rabu (16/5). PT PLN (Persero) Regional Jawa Bagian Barat mulai mengoperasikan 19 proyek Gardu Induk, Jaringan Transmisi dan Saluran Kabel Tegangan Tinggi untuk memenuhi kebutuhan listrik di wilayah DKI Jakata Raya dan Banten, serta menunjang fasilitas kelistrikan jelang perhelatan Asian Games mendatang
Foto: Indriarto Eko Suwarso/Antara
Petugas melakukan pemeliharaan jaringan di Gardu Induk Gandul, Depok, Jawa Barat, Rabu (16/5). PT PLN (Persero) Regional Jawa Bagian Barat mulai mengoperasikan 19 proyek Gardu Induk, Jaringan Transmisi dan Saluran Kabel Tegangan Tinggi untuk memenuhi kebutuhan listrik di wilayah DKI Jakata Raya dan Banten, serta menunjang fasilitas kelistrikan jelang perhelatan Asian Games mendatang

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan meluncurkan Peta Jabatan Bidang Ketenagalistrikan. Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Andy N Sommeng dalam sambutannya mengatakan Peluncuran Peta Jabatan Ketenagalistrikan ini diharapkan mampu menjadi penghubung antara ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten (supply) dengan kebutuhan SDM yang bekerja pada pengembangan infrastruktur ketenagalistrikan (demand).

"Perkembangan teknologi dan penerapan digitalisasi di sektor ketenagalistrikan telah menimbulkan jenis-jenis pekerjaan baru di bidang ketenagalistrikan. Peta Jabatan ini diharapkan dapat mengakomodasi jenis pekerjaan baru yang mengikuti perkembangan teknologi yang sangat dinamis tersebut", jelas Andy, di Kantor Ditjen Ketenagalistrikan, Jakarta, Senin (29/10).

Lebih lanjut Andy memaparkan bahwa perkembangan teknologi yang sangat cepat telah mengubah sistem ketenagalistrikan model tradisional yang dikenal saat ini (pembangkit, transmisi dan distribusi) menjadi grid beyond meter. Sistem kelistrikan grid beyond meter ini dikarenakan adanya tiga tren, yaitu Electrification, Decentralization dan Digitalization.

"Ketiga tren Grid Edge tersebut mendorong revolusi Listrik 4.0. Pemerintah memegang prinsip Energy Trilemma sebagai Kebijakan Pengelolaan dan Pemanfaatan Tenaga Listrik", lanjut Andy.

Pengelolaan dan pemanfaatan energi termasuk energi listrik harus dilakukan secara seimbang pada 3 (tiga) aspek, yaitu Energy Security, Energy Equity, serta Energy Sustainability. Upaya-upaya untuk mencapai ketiga aspek tersebut tentu saja tidak terlepas dari kebutuhan tenaga teknik yang memiliki kompetensi untuk melaksanakan pekerjaan sesuai bidangnya. Nama jabatan yang diisi oleh tenaga teknik yang kompeten tersebut disusun dalam Peta Jabatan Bidang Ketenagalistrikan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement