Senin 29 Oct 2018 16:52 WIB

Sabtu Mematikan di Sinagoge Pittsburgh

Robert Bowers (46 tahun) melancarkan tembakan saat jamaah laksanakan ibadah Shabbat.

Ilustrasi Penembakan
Foto: pixabay
Ilustrasi Penembakan

REPUBLIKA.CO.ID,

Oleh Marniati, Fira Nursya'bani

PITTSBURGH -- Seorang pria senjata melancarkan tembakan di sebuah Sinagoge Pittsburgh pada Sabtu (27/10). Akibatnya, 11 orang jamaah meninggal dan aksi itu juga melukai enam orang lainnya termasuk empat polisi.

Ini merupakan serangan paling mematikan terhadap komunitas Yahudi di Amerika Serikat (AS). Robert Bowers (46 tahun) melancarkan tembakan saat jamaah sedang melaksanakan ibadah Shabbat. Saat melakukan aksinya pelaku berteriak "semua orang Yahudi harus mati".

Sinagoge Tree of Life berada di lingkungan Kota Squirrel Hill, sebuah wilayah yang kental suasana Yahudi. Polisi biasanya hanya ada di sinagoge jika pada pe rayaan tertentu. Penembakan ini mendorong peringatan keamanan di rumah-rumah ibadah di seluruh negeri. Ini mengikuti serentetan teror bom yang dikirimkan ke para tokoh politik terkemuka, termasuk mantan presiden Barack Obama.

Presiden AS Donald Trump menyampaikan bela sungkawanya melalui akun Twitter. Namun, dia mengatakan, korban tewas seharusnya dapat dicegah jika penjaga bersenjata berada di lokasi. "Jika mereka memiliki semacam perlindungan di dalam kuil mungkin itu bisa menjadi situasi yang jauh lebih berbeda, tetapi mereka tidak memilikinya," tulisnya.

Trump memerintahkan pengibaran bendera setengah tiang di Gedung Putih dan kantor-kantor pemerintahan untuk menghormati para korban. Dia menyatakan akan segera mengunjungi Pittsburgh. Bowers berhasil ditangkap setelah insiden itu. Ia sempat baku tembak dengan tim Special Weapons And Tactics (SWAT).

Jaksa federal mendakwa Bowers dengan 29 tuduhan pidana pembunuhan termasuk kekerasan dan pelanggaran penggunaan senjata api, dan melanggar undang-undang hak sipil AS. Jaksa Agung AS Jeff Sessions mengatakan, jaksa federal dapat menuntut Bowers dengan hukuman mati.

The Anti-Defamation League and Jewish Council for Public Affairs menggambarkan insiden ini sebagai serangan paling mematikan terhadap komunitas Yahudi dalam sejarah terkini AS. Agen Bob Jones dari Biro Investigasi Federal (FBI) yang memimpin penyelidikan itu mengatakan, TKP merupakan yang terburuk dalam 22 tahun terakhir. Dia yakin Bowers bertindak sendiri.

Pihak berwenang menyebutkan, Bowers memasuki sinagoge, membunuh para jamaah dan pergi ketika ia bertemu seorang perwira polisi berseragam. Bowers sempat melawan dan ditembak sebelum akhirnya ia dibawa ke rumah sakit.

Penembakan ini menyusul serangan terhadap tempat ibadah lainnya dalam beberapa tahun terakhir. Pada 13 April 2014, penembakan terjadi di pusat komunitas Yahudi dan komunitas pensiunan Yahudi, keduanya terletak di Overland Park, Kansas. Tiga orang tewas dalam penembakan itu.

Pada 2015, seorang supremasi kulit putih membunuh sembilan orang Afrika-Amerika selama kebaktian di Charleston, South Carolina. Pada 2012, seorang pria bersenjata neo-Nazi dengan ikatan supremasi kulit putih berjalan ke sebuah kuil Sikh--atau rumah ibadah--di Oak Creek, Wisconsin, dan membunuh enam orang Sikh Amerika.

Bersambung ke halaman berikutnya..

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement