REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hati Natalie (Laura Basuki) terkoyak-terkoyak ketika suami yang dicintainya, Colin (Ario Bayu), dinyatakan hilang ketika sedang mendaki. Rasa kalut dan kesedihan menghantui kehidupannya bersama buah hati mereka, Maggie (Tissa Biani) dan Dom (Muzakki).
Anak-anak Natalie dan Colin berusaha meneruskan hidup, pasrah atas kabar tak jelas dari sang ayah yang dianggap tidak akan pulang. Muncul percikan-percikan emosi antara Natalie dan putrinya yang sedang puber, juga putranya yang tak pernah bicara. Sebagai orang tua tunggal, ia juga harus menghadapi mertua yang pendapatnya tidak sejalan dengannya.
Tiga bulan berlalu, Colin pulang ke rumah. Tapi bukan cuma Colin yang datang. Ada berbagai kejanggalan yang menghantui keluarga mereka.
Teror dalam The Returning hadir bukan dalam sosok tipikal hantu di film horor Indonesia, misalnya pocong atau kuntilanak, melainkan sosok monster yang mengingatkan pada film horor Barat. Alasan memilih monster sebagai sosok menyeramkan di film ini tak lepas dari kekaguman sutradara Witra Asliga terhadap karya sineas Meksiko Guillermo del Toro.
"Saya suka Del Toro yang bisa bikin makhluk unik berkarakter kuat, yang bisa membuat penonton 'kok kepikiran?'" ujar Witra usai pemutaran perdana The Returning di Jakarta, Senin (29/10).
Film keluaran rumah produksi Kaninga Pictures (Night Bus dan Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak) adalah debut film panjang sutradara Witra Asliga. Pria yang merangkap jadi penulis mempersiapkan film ini selama empat tahun.
Sejak awal, ia sudah membayangkan Laura Basuki sebagai pemeran Natalie yang langsung disambut positif oleh sang aktris. Kebetulan, Laura memang suka film-film horor dan ingin berakting di genre tersebut.
Akting Laura, Ario, Tissa dan Muzakki tak mengecewakan, sayangnya eksekusi dari segi teknis seperti pengambilan kamera dan efek monster terasa kurang maksimal. The Returning (Ada Jiwa yang tak Seharusnya Kembali) akan menghantui bioskop-bioskop Indonesia mulai 1 November.