REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Sebuah studi terbaru oleh Institut Kajian Keluarga Australia menyimpulkan masih banyak remaja Australia yang memiliki kekhawatiran berlebihan terhadap berat badan mereka. Hal itu terjadi meskipun sudah banyak upaya dilakukan untuk mempromosikan citra tubuh yang positif.
Penelitian yang dilakukan terhadap anak berusia 14 dan 15 tahun itu menemukan bahwa kekhawatiran terhadap masalah berat badan lebih sering terjadi pada anak perempuan. Institut Kajian Keluarga Australia dalam penelitian itu menemukan bahwa beberapa remaja yang disurvei telah berusaha menurunkan berat badan mereka sejak kecil.
Temuan lain yang meresahkan adalah bahwa anak yang beranjak dewasa yang menjalani diet melaporkan lebih banyak masalah emosional, tingkat penyesuaian diri di sekolah yang lebih rendah, dan lebih banyak menghadapi kesulitan sosial daripada mereka yang tidak.
Ambisi memiliki tubuh ideal
Emi Habgood, 16 tahun, sangat mengerti besarnya tekanan yang bisa dirasakan remaja untuk bisa tampil dengan tampilan tertentu.
"Anda sedang online dan Anda melihat seseorang yang terlihat sangat keren dan Anda cemburu," katanya.
"Maksud saya, itu bahkan bisa jadi sahabat terbaik Anda yang Anda bandingkan dengan diri Anda, atau seorang selebriti yang baru saja muncul."
Dari para remaja yang disurvei, separuh dari mereka adalah anak perempuan, dan satu dari lima anak laki-laki mengatakan mereka takut berat badan mereka bertambah dalam empat minggu terakhir.
Dr Galina Daraganova adalah seorang psikolog dan manajer eksekutif untuk penelitian Studi longitudinal dan kursus kehidupan di Institut Kajian Keluarga Australia. Dia mengatakan bahwa meskipun hanya sebagian kecil remaja yang disurvei memenuhi diagnosis menderita anoreksia dan bulimia - hanya 3 persen anak perempuan dan 1 persen anak laki-laki - banyak dari mereka yang berolahraga hingga di tingkat "berlebihan dan terobsesi".
"Di kalangan anak perempuan, lebih dari separuh dari mereka takut berat badan bertambah dan 43 persen anak perempuan benar-benar melakukan beberapa tindakan untuk mencoba mengendalikan berat badan mereka dalam sebulan terakhir," katanya.
Dia mengatakan sekitar 20 persen anak laki-laki mengalami masalah serupa. Menurut penelitian ini, jauh lebih umum bagi perempuan – 33 persen berbanding 19 persen pada anak laki-laki - untuk mengatakan bahwa mereka merasa "agak" kelebihan berat badan dan anak laki-laki lebih cenderung khawatir mereka kekurangan berat badan.
Generasi diet
Teman Emi, Thea Jones, juga mengaku memperhatikan bagaimana budaya diet dapat mempengaruhi sikap remaja tentang makanan dan berat badan. Dia mengatakan bahwa bahkan ketika dia masih sangat kecil, dia telah menyadari anak-anak mengkhawatirkan berat badan mereka.
"Ibu mereka melakukan diet dan kemudian mereka masuk ke kebiasaan berdiet aneh ini – seperti tidak makan hal-hal tertentu," katanya.
Menurutnya, bukan hal yang sehat bagi budaya diet untuk mempengaruhi anak-anak dan remaja dengan cara itu. Beberapa remaja dalam penelitian ini mengaku telah mencoba menurunkan berat badan merkea dengan melakukan diet sejak usia 10 tahun.
Dr Daraganova khawatir tentang beberapa sikap terhadap berat badan yang tercermin dalam penelitian ini. "Apa yang benar-benar menjengkelkan adalah bahwa 25 persen anak perempuan mengatakan bahwa berat badan sangat penting bagi mereka, tentang bagaimana perasaan mereka tentang diri mereka sebagai seseorang," kata Daraganova.
"Mereka memiliki cita-cita berbadan kurus yang dianggap sebagai tubuh ideal.”
Dr Daraganova mengatakan dia lebih suka melihat remaja bercita-cita menjadi sehat.
"Kita benar-benar perlu mengubah pesan semacam ini," katanya.
Meskipun tetap sehat dan menjaga berat badan yang sehat adalah hal yang penting, namun menurut Dr Daraganova, pesan yang disampaikan harus ditekankan pada pentingnya berolahraga pada tingkat yang sehat dan memilih pilihan yang berbeda atau sehat, daripada berfokus pada diet ketat. Sebagian remaja secara aktif menolak tekanan dari gambaran kesempurnaan yang tiada henti dalam kehidupan modern.
Emi Habgood mengatakan gadis-gadis pada khususnya memberikan banyak tekanan pada diri mereka sendiri, tetapi dia dan teman-temannya berusaha untuk saling mendukung dan menjaga sikap yang sehat terhadap citra tubuh.
"Kami tidak benar-benar membandingkan diri dengan selebriti," katanya.
"Jika saya berkata kepada seorang teman, 'Saya merasa sangat gemuk', mereka akan seperti, 'Tidak, menurut saya kamu cantik.'"
Simak beritanya dalam Bahasa Inggris di sini.