Kamis 01 Nov 2018 05:16 WIB

PBNU Imbau Lebih Baik Dzikirkan Tauhid

PBNU dan Muhammadiyah ajak jamaahnya tidak ikut Aksi Bela Tauhid.

Rep: Muhyiddin/ Red: Indira Rezkisari
Ketua umum PBNU Said Aqil Siroj bersama Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini berbincang dengan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir sebelum makan malam sekaligus bersilahturahmi di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Rabu (31/10).
Foto: Republika/Prayogi
Ketua umum PBNU Said Aqil Siroj bersama Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini berbincang dengan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir sebelum makan malam sekaligus bersilahturahmi di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Rabu (31/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian kelompok umat Islam akan kembali menggelar Aksi Bela Tauhid lanjutan di Istana Kepresidenan Jakarta Pusat pada Jumat (2/10) besok. Menanggapi hal itu, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siraj justru mengajak umat Islam itu untuk mendzikirkan kalimat Tauhid itu.

 

"Tauhid itu mari kita dzikirkan laillahailallah banyak-banyak," ujar Kiai Said saat dimintai tanggapan wartawan terkait rencana Aksi Bela Tauhid jilid II itu di Kantor PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat pada Rabu (31/10) malam.

Kiai Said menyampaikan hal itu usai bersilaturahim dengan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nasir dan jajarannya. Pertemuan tersebut juga dihadiri Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor, Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut).

Gus Yaqut mengakui bahwa dalam pertemuan tersebut memang membahas tentang insiden pembakaran bendera tauhid yang dilakukan anggota Banser di Garut beberapa waktu lalu.  Namun, menurut Gus Yaqut, dalam pertemuan itu tidak ada pembahasan spesifik terkait rencana Aksi Bela Tauhid jilid II tersebut. Karena, NU dan Muhammadiyah sudah menganggap masalah itu sudah selesai dan diserahkan kepada proses hukum.

Dia mengatakan, PBNU dan Muhammadiyah hanya sepakat untuk mengimbau jamaahnya masing-masing agar tidak mengikuti Aksi Bela Tauhid tersebut. "Nggak lah (tidak membahas soal Aksi Bela Tauhid), secara spesifik sih nggak, tapi tadi disepakati untuk masing-masing meredakan jamaahnya lah, supaya nggak usah ikut-ikut, gitu kira-kira," kata Gus Yaqut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement