Kamis 01 Nov 2018 22:35 WIB

Global Zakat ACT Lampung Garap Kampung Nelayan

ACT Lampung menggelar pemberdayaan ekonomi produktif untuk lansia dan perempuan.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Dwi Murdaningsih
Nelayan (ilustrasi)
Foto: ANTARA
Nelayan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Global Zakat Aksi Cepat Tanggap (ACT) Lampung memberikan pendampingan kepada masyarakat di kampung nelayan Sinar Laut, Kelurahan Kotakarang Raya, Telukbetung Timur, Bandar Lampung. Program pendampingan tersebut bekerja sama dengan Kemenag Kota Bandar Lampung dan Baznas.

Menurut Partnership Global Zakat - ACT Lampung Cahyo Prabowo, Program Zakat City yang difasilitasi Kemenag dan Baznas juga melibatkan beberapa stakeholders lembaga amil zakat lainnya untuk memberikan pelatihan dan pendampingan. Global Zakat ACT Lampung menggelar program pemberdayaan ekonomi produktif untuk lansia dan perempuan.

“Kami fokus di Sinar Laut Kelurahan Kota Karang karena program pembagian nutrisi untuk lansia sudah berjalan. Kami juga sudah mempunyai relawan setempat yang akan memantau program pemberdayaan tersebut,” kata Cahyo Prabowo dalam keterangan persnya, Kamis (1/11).

Ia mengatakan pada saatnya masyarakat akan dibekali pelatihan pengolahan sumber daya alam yang ada. Pendampingan dijadwalkan selama enam bulan untuk memaksimalkan potensi ikan hasil tangkapan nelayan, menjadi produk olahan bernilai ekonomis tinggi, seperti pempek,  otak otak, nugget ikan, bakso ikan, ikan crispy, dan ikan asin.

ACT menggandeng Komunitas Safe Food Indonesia (SFI) dan beberapa orang relawan. SFI merupakan komunitas beranggotakan pengusaha UMKM kuliner yang akan memberikan pelatihan berbasis makanan yang sehat, halal, dan baik.

“Tak hanya pelatihan produksi dan pengemasan, masyarakat juga diberikan pelatihan digital marketing. Harapanya bisa memandirikan penjualan produk hasil olahanya,” katanya.

Zakat City tersebut telah dibuka Kepala Bidang Penerangan Agama Islam Zakat dan Wakaf Wasril Purnawan di Masjid Nurul Huda Kelurahan Sukamaju, Telukbetung Timur, Rabu (31/10). Kampung Sinar Laut, Kelurahan Kotakarang Raya Kecamatan Telukbetung Timur, Kota Bandar Lampung.

Kampung yang terletak di bibir pantai Teluk Lampung tersebut mempunyai beragam kisah perjuangan penduduknya bertahan hidup. Deretan rumah semi permanen tampak mendominasi sepanjang kampung.   Kampung tersebut dihuni 123 kepala keluarga dan 35 lansia dengan mayoritas pekerjaan sebagai nelayan dan buruh serabutan.

Di Kampung ini hasil tangkapan para nelayan ditampung untuk dilelang atau diolah dalam bentuk makanan siap santap. Selain diolah dalam bentuk ikan asin, masyarakat juga sangat kreatif mengolah kerang hijau menjadi pindang santan kerang hijau.

Menurut Yusnaini, hasil olahanya dikumpulkan pengepul kemudian dijual ke penikmat Kerang Hijau baik di Kota Bandar Lampung maupun kabupaten lainya. Tak hanya kerang hijau, masyarakat juga memproduksi ikan crispy dan abon.

Perempuan berusia 66 tahun ini terus semangat untuk menghasilkan olahan bernilai berbahan baku ikan teri, ikan tanjan dan cumi-cumi.  Mak Yus panggilan Yusnaidi, berharap ada pihak yang memberikan pelatihan mengenai inovasi produksi, pengemasan dan penjualan. Selama ini penjualan hasil olahanya bergantung pada pengepul.

Kepala Kantor Kemenag Bandar Lampung Seraden Niham  mengatakan, program tersebut pertama kali dicanangkan di Bandar Lampung. Zakat City diinisiasi karena kegelisahan untuk berbuat demi kemaslahatan umat. Problem kemiskinan dan kebodohan belum terselesaikan secara zero, sehingga dana zakat memungkinkan diberdayakan untuk meminimalisir problem tersebut.

Sebanyak 27 program Zakat City akan dilaksanakan di enam kelurahan dalam Kecamatan Telukbetung Timur selama enam bulan ke depan. Program pendidikan dan agama seperti metode membaca doa, program bimbingan khotib dan program bimbingan merawat jenazah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement