REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH — Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, Darussalam, Banda Aceh, akan membangun rumah sakit (RS) berbasis internasional bersyariah di provinsi paling barat Indonesia itu.
"UIN punya segudang rencana dan dalam waktu dekat ini kami akan membangun rumah sakit bersyariah di Aceh," kata Wakil Rektor II UIN Ar-Raniry Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan, Syabuddin, di Banda Aceh, Kamis (2/11).
Pernyataan ini disampaikan pada pertemuan dengan rombongan Komisi VIII DPR RI ketika meninjau penerimaan SBSN pada PTKIN dan Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama Provinsi Aceh di UIN Ar-Raniry, Banda Aceh.
Dia menjelaskan, rumah sakit bersyariah akan dibangun di atas lahan seluas 30 hektare di kawasan Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar. Media center bertaraf internasional dan laboratorium juga akan dibangun. “Untuk mewujudkan rencana itu kami mohon dukungan semua pihak," ujar dia.
Syabuddin mengatakan, investasi infrastruktur dana haji dalam bentuk Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) tersebut sangat bermanfaat untuk percepatan pembangunan fasilitas pendidikan.
"Gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEBI), Psikologi murni investasi SBSN, kemudian yang akan kita buka Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pemerintahan (FISIP) serta laboratorium terpadu," kata dia.
Syabuddin juga menyebutkan, saat ini, UIN pertama di provinsi paling barat Indonesia secara keseluruhan memiliki sembilan fakultas dan 46 prodi. Jumlah mahasiswa 27.419 orang dari sembilan fakultas dan 46 prodi.
“Dosen tetap 449 orang, dosen non-PNS 107 orang, dan jumlah pegawai akademik 290 orang," ungkap dia.
Recana UIN Ar-Raniry membangun rumah sakit bersyariah mendapat sambutan positif dari rombongan Komisi VIII DPR RI.
"Sangat bagus rencana ini dan kami mendukung pembangunan rumah sakit bersyariah di Aceh," kata Ketua Rombongan Komisi VIII DPR RI, Marwan Dasopang.
Marwan mengatakan, pencetus rumah sakit adalah orang Islam, yaitu Ibnu Sina, dan sudah sepatutnya Aceh yang menerapkan hukum syariah Islam memiliki rumah sakit bersyariah.
Lebih lanjut, dia menyatakan, pemerintah terus mendorong percepatan pembangunan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) melalui investasi dana haji.
"Investasi dana haji atau SBSN semakin besar dan kita berharap pengelolanya amanah, tepat, dan cepat. Kemudian kami berharap investasi dana haji melalui infrastruktur tidak ada yang mangkrak," kata Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI itu.