REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Kontak senjata di Popome, Papua antara tim gabungan TNI dan Polri dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) berhasil merebut dua senjata api. Kontak senjata tersebut juga menewaskan dua anggota KKB yang merupakan anak buah Puron Wenda.
"Memang betul dari laporan yang diterima terungkap selain merampas kembali dua senpi organik Polri dari tangan KKB juga dua anak buah Puron Wenda tewas dalam kontak senjata yang terjadi Sabtu (3/11)," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Kamal kepada Antara di Jayapura, Ahad (4/11).
Kombes Ahmad Kamal mengatakan kedua senpi yang berhasil direbut adalah senapan serbu/SS 1 dan satu pucuk senpi jenis jungle/US Carabine beserta 341 butir peluru berbagai jenis. Sedangkan anggota KKB yang tewas yaitu Gomes dan Kulomabuk.
"Khusus Kulomabuk terlibat dalam aksi penyerangan Polres Pirime tahun 2012 lalu (bukan 2016 red) yang menewaskan tiga anggota polsek termasuk Kapolsek Pirime Ipda Rofli Takubesi," kata Kombes Kamal.
Ia mengatakan, kontak tembak itu terjadi saat tim gabungan TNI dan Polri yang dipimpin Kapolres Lanny Jaya AKBP Tony Ananda terjadi saat mengevakuasi jenazah Yanmar (42) tukang ojek yang tewas ditembak di Popome, Sabtu (3/11). "Kedua senpi itu diduga merupakan hasil rampasan dari Polsek Pirime," ujar Kamal.
Kabid Humas Polda Papua mengatakan, dalam kontak tembak yang berlangsung sekitar tujuh jam itu tidak ada korban jiwa dari tim gabungan. Namun dua kendaraan yang digunakan mengalami kerusakan akibat ditembak KKB, kata Kombes Kamal.
Evakuasi jenazah Yanmar yang berprofesi sebagai tukang ojek berhasil dilakukan dan saat ini jenazahnya sudah berada di Wamena. Dijadwalkan Ahad (4/11), jenazah tukang ojek akan dievakuasi ke Makassar melalui Jayapura.