Senin 05 Nov 2018 11:59 WIB

KNKT: Lion Air JT 610 tidak Pecah di Udara

Hal itu terlihat dari serpihan-serpihan yang ditemukan oleh tim SAR gabungan.

Sejumlah tim penyelam Dislambair Koarmada 1 TNI Angkatan Laut bersama petugas saat mengangkut turbin pesawat Lion air JT 610 di Perairan Tanjung Karawang, Sabtu (3/11).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah tim penyelam Dislambair Koarmada 1 TNI Angkatan Laut bersama petugas saat mengangkut turbin pesawat Lion air JT 610 di Perairan Tanjung Karawang, Sabtu (3/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono menyatakan, pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di Tanjung Karawang, Jawa Barat, tidak pecah di udara. Hal itu terlihat dari serpihan-serpihan yang ditemukan oleh tim SAR gabungan.

"Jadi pesawat mengalami pecah ketika bersentuhan dengan air pesawat tidak pecah di udara. Jika pesawat pecah di udara, maka serpihan sangat lebar dan ini kami tegaskan saat menyentuh air masih dalam keadaan utuh," katanya, Senin (5/11).

Serpihan-serpihan yang ditemukan kecil menunjukkan kalau pesawat saat menyentuh air dalam kecepatan yang sangat tinggi. "Serpihannya kecil, berarti terjadi sedemikian rupa energi yang dilepas pesawat ketika jatuh itu sangat luar biasa," katanya.

Serpihan itu pun tersebar di jarak yang cukup jauh dari jarak prakiraan pesawat itu jatuh.  Selain itu, lanjut Soerjanto, mesin saat jatuh masih dalam kondisi menyala dengan kecepatan putaran turbin yang tinggi.

"Keadaan mesin hidup, hal ini ditandai dengan  turbin atau kompresor hidup dengan putaran cukup tinggi," katanya.

Soerjanto menambahman kondisi mesin pesawat yang masih utuh.  "Mesin tidak ada masalah. Bagian-bagian dari mesin dalam kondisi hidup dengan RPM cukup tinggi ini, kita mengatakan tanda mesin kecepatan cukup tinggi saat jatuh di air," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement