Senin 05 Nov 2018 16:54 WIB

Aksi Save Boyolali, TKN: Tidak Ada Asap kalau tak Ada Api

Ace menilai calon presiden harus menjaga tutur kata, termasuk menyampaikan candaan.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ratna Puspita
Ace Hasan Syadzily.
Foto: Humas DPR RI
Ace Hasan Syadzily.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin Ace Hasan Syadzily menilai wajar adanya aksi save Boyolali yang dilakukan sebagian masyarakat Boyolali pada Ahad (4/11). Itu adalah tindaklanjut dari pernyataan calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto yang menyinggung istilah tampang Boyolali dalam candaannya saat berkunjung ke wilayah tersebut.

"Tidak ada asap kalau tidak ada api ya," ujar Ace saat dihubungi wartawan, Senin (5/11).

Ace menilai sejak awal pernyataan Prabowo soal tampang Boyolali dapat menimbulkan kontroversi di masyarakat. Ace mengatakan hal ini karena pemilihan kata tersebut oleh Prabowo tidak tepat meski sebagai dari Prabowo dalam penyampaian sambutannya.

"Walau pun kita tahu konteksnya becanda, tetapi kan candaan dengan mengatakan tampang Boyolali itu tidak layak masuk hotel mewah, menurut saya, candaan yang pada tingkat tertentu sangat rasis," ujar ketua DPP Partai Golkar tersebut.

Ace menilai calon presiden harus dapat menjaga tutur kata dalam penyampaiannya kepada publik. Meski dalam konteks bercanda, pemilihan kata candaan atau joke juga harus tepat.

Ia mencontohkan sosok Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang juga gemar bercanda, tetapi tetap menyampaikan secara tepat. "Menurut saya, kita harus membedakan apa yang jadi domain candaan dan mana joke yang untuk kebaikan. Bukan berarti kita tidak boleh bercanda, boleh," ujar Ace.

Belum lama ini, salah satu pernyataan Prabowo yang viral di media sosial adalah saat ketua umum Partai Gerindra itu berkunjung di Boyolali, Jawa Tengah. Prabowo Subianto menyebutkan ‘Tampang Boyolali’ pada peresmian Kantor Badan Pemenangan Prabowo-Sandi di Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (30/10) lalu. Pidato tersebut kemudian viral di YouTube pada Kamis (1/11).

Prabowo mengatakan, ‘Saya yakin kalian nggak pernah masuk hotel-hotel tersebut, betul? (Betul, sahut hadirin yang ada di acara tersebut). Mungkin kalian diusir, tampang kalian tidak tampang orang kaya, tampang kalian, ya, tampang orang Boyolali ini’.

Atas pernyataan tersebut di video itu, Dakun yang mengaku warga Boyolali, Jawa Tengah melaporkan Prabowo ke Polda Metro Jaya. Dakun didampingi oleh kuasa hukumnya, Muannas Alaidid, datang ke Polda Metro Jaya pada Jumat (2/11). 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement