Senin 05 Nov 2018 17:29 WIB

Kolam Retensi di Baleendah Beroperasi, Warga Tetap Khawatir

Keberadaan kolam retensi diharapkan dapat meminimalisasi banjir.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Friska Yolanda
Kolam retensi di Kampung Cienteung, Kelurahan Baleendah, Kabupaten Bandung telah beroperasi untuk menampung luapan air sungai Citarum, Senin (5/11). Namun sebagian warga masih khawatir banjir masih terjadi.
Foto: Republika/M Fauzi Ridwan
Kolam retensi di Kampung Cienteung, Kelurahan Baleendah, Kabupaten Bandung telah beroperasi untuk menampung luapan air sungai Citarum, Senin (5/11). Namun sebagian warga masih khawatir banjir masih terjadi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kolam retensi di Kampung Cienteung, Kelurahan Baleendah, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung telah beroperasi dan terisi oleh air dari Sungai Citarum. Keberadaannya diharapkan bisa meminimalisasi banjir yang sering terjadi di tiga Kecamatan yaitu Baleendah, Bojongsoang serta Dayeuhkolot.

Sebagian warga mengaku bersyukur dengan adanya kolam retensi, banjir yang sering merendam rumah hingga pinggang badan kini berkurang hanya hingga mata kaki. Namun, sebagian warga masih khawatir jika hujan terus menerus terjadi selama satu pekan maka kolam retensi tidak bisa menampung air. 

Dedi, salah seorang warga Kampung Cigado mengaku bersyukur karena dengan adanya kolam retensi banjir yang biasa merendam rumahnya hingga pinggang saat ini hanya sebatas mata kaki. "Tahun 2014, banjir sampai ke rumah sampai sedada. Kalau sekarang banjir sampai selutut karena bangunan rumah ditinggikan. Di gang mah sampai sepinggang. Alhamdulillah ada kolam retensi tidak parah paling semata kaki," ujarnya, Senin (5/11).

Ia menuturkan, hujan deras yang terus terjadi sejak Senin sore (29/10) hingga Selasa (30/10) dini hari menyebabkan sungai Citarum meluap dan merendam pemukiman warga. Namun, dengan adanya kolam retensi, ketinggian air hanya semata kaki.

Dirinya pun mengungkapkan di pertigaan jalan Dayeuhkolot-Baleendah saat itu terendam banjir. Namun, banjir tidak berlangsung lama dan lekas surut. "Kalau dulu banjir disana bisa lama sampai dua hari. Kalau sekarang pagi banjir siang sudah surut," katanya.

Sementara itu, Dodi warga Baleendah mengaku kolam retensi belum bisa menampung air apabila hujan deras terjadi terus-menerus. Bahkan, ia memperkirakan jika hal itu terjadi maka kolam retensi pun akan ikut terendam oleh banjir.

"Kemarin mah, hujannya sebentar. Nanti kalau hujannya terus menerus pasti tidak akan tertampung (di kolam retensi). Soalnya air datang dari Pangalengan, Majalaya dan Kota Bandung kesini," ungkapnya.

Menurutnya, kondisi tersebut bisa terjadi ditambah dengan lebar sungai Citarum yang relatif menyempit akibat sedimentasi lahan. Dia mengatakan, seharusnya kolam retensi yang ada saat ini terus diperlebar agar bisa memuat air dalam keadaan hujan terus-menerus.

Baca juga, BNPB: Padang Darurat Bencana Banjir dan Longsor

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement