Selasa 06 Nov 2018 20:13 WIB

Presiden Prancis: Eropa Sudah Terlalu Liberal

Macron ingin Eropa yang lebih melindungi kelas pekerja.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Foto: AP Photo/Thibault Camus
Presiden Prancis Emmanuel Macron.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Presiden Prancis Emmanuel Macron mengkritik Uni Eropa yang menurutnya sudah terlalu liberal. Macron juga mengatakan Uni Eropa harus melindungi diri dari pengaruh Rusia, Cina dan Amerika Serikat.

"Eropa tanpa diragukan lagi sudah menjadi terlalu liberal, tidak lagi memungkinkan kelas menengah untuk hidup dengan baik, kami harus memiliki Eropa yang lebih melindungi kelas pekerja," kata Macron di Radio Europe 1, seperti dilansir dari Politico, Selasa (6/11).

Macron mempromosikan Uni Eropa yang lebih aktif dan terintegrasi. Ia juga menyerukan pertahanan melawan perdagangan dumping, proteksi dari pembelian aset asing dan memberlakukan pajak digital. Pajak digital ini ditunjukan untuk perusahaan-perusahaan teknologi yang bermarkas di AS seperti Google dan Facebook.

Macron juga berulang kali memperingatakan tentang ancaman populisme. Menurutnya pemimpin-pemimpin Eropa harus memberikan perhatian lebih pada ketakutan dan kemarahan kelompok tersebut.  "Ini bukan menggerakan ketakutan rakyat, ini tentang menyadari siapa kami, apa yang menghidupi kami," kata Macron.

Macron juga ingin Uni Eropa lebih memperkuat pertahanan mereka. Ia meminta negara-negara Eropa untuk memperkuat kerja sama pertahanan, dan menciptakan apa yang ia sebut 'tentara Eropa sebenarnya' untuk melindungi Uni Eropa dari Rusia, Cina dan AS.  "Kami membutuhkan perlindungan Eropa yang lebih kuat," kata Macron.

Sebelumnya ia juga mengatakan Eropa harus memiliki tentara gabungan sendiri. Hal ini dimaksudkan agar Eropa tidak terlalu bergantung dengan perlindungan yang diberikan AS.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement