Rabu 07 Nov 2018 08:20 WIB

Dolar AS Menguat Pascapemilu Sela

investor tetap berhati-hati tentang hasil yang akan datang dari pemilu sela AS

Petugas menghitung uang pecahan dolar Amerika Serikat di gerai penukaran mata uang asing. ilustrasi
Foto: Republika/Prayogi
Petugas menghitung uang pecahan dolar Amerika Serikat di gerai penukaran mata uang asing. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kurs dolar AS naik tipis terhadap mata uang utama lainnya di akhir perdagangan Selasa (6/11) atau Rabu (7/11) pagi WIB. Penguatan dolar AS ini karena investor tetap berhati-hati tentang hasil yang akan datang dari pemilihan paruh waktu AS.

Investor terus mencermati apakah Demokrat akan mencengkeram kembali kendali Dewan Perwakilan AS dan Republik akan memegang mayoritas Senat. Para analis percaya bahwa Kongres AS yang terpecah akan merusak nilai dolar AS untuk jangka pendek.

Greenback baru-baru ini telah didorong oleh laporan pekerjaan yang kuat pada Jumat (2/11), yang mencatat kenaikan tajam dalam lapangan pekerjaan dan pendapatan rata-rata, serta tingkat pengangguran yang tidak berubah.

Investor tetap positif bahwa data pekerjaan yang cerah akan mendorong Federal Reserve AS untuk menaikkan suku bunga lagi pada Desember, yang pada gilirannya akan menambah nilai dolar AS di pasar global.

Pada akhir perdagangan New York, euro jatuh menjadi 1,1412 dolar AS dari 1,1417 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan poundsterling Inggris meningkat menjadi 1,3093 dolar AS dari 1,3048 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,7215 dolar AS dari 0,7216 dolar AS.

Dolar AS dibeli 113,39 yen Jepang, lebih tinggi dari 113,22 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 1,0032 franc Swiss dari 1,0039 franc Swiss, dan meningkat menjadi 1,3139 dolar Kanada dari 1,3108 dolar Kanada.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement