REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN – Hari ini 9 November 1989, para pejabat tinggi Jerman Timur membuka Tembok Berlin, yang memungkinkan perjalanan dari Berlin Timur ke Berlin Barat. Di hari ini juga dirayakannya Jerman yang memulai meruntuhkan tembok yang didirikan sejak 1961 itu.
Tembok Berlin adalah sebuah tembok pembatas terbuat dari beton yang dibangun Jerman Timur atau germany democratic republic (GDR) yang memisahkan Berlin Barat dan Berlin Timur serta daerah Jerman Timur lainnya.
Kepala Partai Komunis Jerman Timur saat itu mengumumkan warga GDR bisa menyeberangi perbatasan kapan pun mereka mau.
Malam itu, orang-orang yang gembira menyerbu tembok. Beberapa orang menyeberang dengan bebas ke Berlin Barat, sementara yang lain membawa palu dan pungut lalu mulai mengotori dinding itu sendiri.
Sampai hari ini, Tembok Berlin tetap menjadi salah satu simbol yang paling kuat dan abadi dari Perang Dingin. Gerakan pembebasan kali ini pun tidak dikerahkan mundur secara brutal seperti 1953 di DDR, 1956 di Hongaria, dan 1968 di Cekoslovakia. Runtuhnya tembok Berlin menyempurnakan revolusi damai di GDR.
Runtuhnya tembok Berlin dinilai merupakan sebuah hari dan sebuah malam yang membahagiakan dan penuh air mata. H
ari di mana kejadian menyentuh warga Jerman secara emosional dan membangkitkan kenangan dan perasaan yang hampir terlupakan, juga keinginan untuk menyatu di kedua bagian Jerman, serta keinginan untuk bebas di Jerman Timur.
Keputusan untuk membuka tembok juga merupakan cerminan dari perubahan politik besar yang terjadi di Jerman Timur, di mana kepemimpinan komunis lama dengan cepat kehilangan kekuasaan dan rakyat menuntut pemilihan bebas dan gerakan menuju sistem pasar bebas.
Aksi ini juga memiliki dampak pada Presiden George Bush dan para penasihatnya. Setelah melihat siaran televisi tentang kerumunan warga Jerman bersorak menghancurkan dinding, para pejabat di pemerintahan Bush yakin akan pendinginan hubungan baru dengan Barat yang harus dilakukan lebih serius.
Pada awal pembentukkan tembok Berlin 1961, dibarengi pula dengan pendirian menara penjaga yang dibangun sepanjang tembok. Pendirian sebuah daerah terlarang, yang diisi dengan ranjau anti kendaraan.
Blok Timur menyatakan bahwa tembok ini dibangun untuk melindungi para warganya dari elemen-elemen fasis yang dapat memicu gerakan-gerakan besar, sehingga mereka dapat membentuk pemerintahan komunis di Jerman Timur.
Meski begitu, dalam praktiknya, ternyata tembok ini digunakan untuk mencegah semakin besar larinya penduduk Berlin Timur ke wilayah Berlin Barat, yang berada dalam wilayah Jerman Barat.
Sebelum pembangunan tembok ini, ada sekitar 3,5 juta warga Jerman Timur yang bermigrasi dan membelot ke barat, salah satunya dengan melewati perbatasan Jerman Timur dan Jerman Barat, lalu kemudian mereka pun bisa pergi ke negara Eropa Barat lainnya.
Antara 1961 dan 1989, tembok ini pun mencegah hal itu. Di rentang waktu kira-kira 30 tahun ini, ada sekitar 5.000 orang yang mencoba kabur, dengan estimasi ada 100 sampai 200 orang yang meninggal karena ditembak.