Sabtu 10 Nov 2018 11:19 WIB

Kura-Kura Asli Australia Kerap Mati Jadi Korban Jalanan

Kura-kura asli Australia berakhir mati di jalanan selama musim bersarang.

Red: Nur Aini
Bangkai ikan dan binatang lain termasuk kura-kura ditemukan tersapu ke pantai di Utara Broome.
Foto: abc
Bangkai ikan dan binatang lain termasuk kura-kura ditemukan tersapu ke pantai di Utara Broome.

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Kura-kura asli Australia berakhir mati di jalanan selama musim bersarang mereka pada November. Sementara jumlah hewan itu merosot tajam akibat dampak ekosistem, demikian laporan media setempat pada Sabtu (10/11).

Kura-kura Murray yang berleher pendek dan berleher panjang, spesies utama yang dipandang terancam, meninggalkan perairan pada akhir tahun. Hal itu dilakukan untuk bersarang dan seringkali menjadi korban di jalanan, demikian laporan ABC News.

"Buat kura-kura yang berleher pendek dan berleher panjang, kami telah menyaksikan kemerosotan populasi 69 sampai 91 persen," kata pejabat proyek tanah basah Australia Courtney Monk, sebagaimana dikutip ABC News.

Sedikitnya populasi kura-kura memperihatinkan sebab hewan tersebut memainkan peran penting dalam ekosistem dengan menjaga kebersihan tanah basah dan sungai, kata wanita pejabat itu. Presiden kelompok pelestari margasatwa Turtles Australia Graham Stockfeld mengatakan kepada saluran berita tersebut bahwa dampak dari kematian kura-kura di jalan besar.

"Jika kura-kura betina mati di jalan. Itu mungkin merupakan hilangnya telur selama 30 atau 40 tahun," kata Stockfeld.

Penelitian mereka mendapati bahwa pemangsa kura-kura, rubah, yang menyerbu sarang kura-kura juga menjadi ancaman besar.

"Pada dasarnya, selama dua tahun belakangan, ada hampir 7.000 peristiwa dan kebanyakan peristiwa ini, sebanyak 90 persen, adalah kematian di jalan atau penggalian sarang kura-kura oleh rubah," kata ahli ekologi Western Sydney University Ricky Spencer mengenai temuan dari proyek penelitian lokal mengenai terlihatnya kura-kura.

Sulit untuk mengurangi kematian kura-kura di jalanan, tapi orang perlu dibuat lebih menyadari prilaku margasatwa, kata Courtney Monk.

"Saya kira orang tidak banyak tahu mengenai kura-kura. Jika anda melihat kanguru di jalan, anda tahu kapan memperlambat kendaraan, tapi jika anda melihat kura-kura di pinggir jalan, anda mungkin tidak menyadari bahwa hewan itu mungkin akan menyeberangi jalan," kata perempuan ilmuwan tersebut.

Tanda lalu-lintas juga dapat dipasang untuk memperingatkan pengendara mengenai kura-kura di daerah berisiko tinggi selama musim bersarang hewan itu, tambah Monk.

"Kita benar-benar mendekati tempat di sebagian daerah seperti South Australia kita menyaksikan kepunahan lokal, dan kita perlu dengan cepat berbuat sesuatu mengenai itu," kata Ricky Spencer.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement