Ahad 11 Nov 2018 14:11 WIB

Hujan Deras Sebabkan Banjir dan Longsor di Cicurug Sukabumi

Lokasi bencana tersebar di titik berbeda di Sukabumi.

Rep: Riga Iman/ Red: Indira Rezkisari
Hujan deras/ilustrasi
Foto: Flickr
Hujan deras/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Bencana banjir dan longsor menerjang Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi Sabtu (10/11) sore. Peristiwa tersebut berdampak pada kerusakan rumah dan jalan lingkungan serta mengancam rumah warga.

Data yang diperoleh dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi menyebutkan, lokasi bencana tersebar di tiga titik berbeda yakni Desa Benda, Desa Kutajaya, dan Kelurahan Cicurug. Lokasi bencana pertama berada di Kampung Bangkong Reang RT 01 RW 04 Desa Benda, Kecamatan Cicurug.

Longsor menerjang jalan lingkungan dengan panjang enam meter dan ketinggian dua meter. Akibatnya satu unit rumah terdampak longsor serta satu rumpun bambu berdiameter 2,5 meter menutup saluran air.

Lokasi kedua di Kampung Pasir Tengah RT 01 RW 03 Desa Kutajaya, Kecamatan Cicurug. Bencana longsor menyebabkan jalan lingkungan terputus dan terbawa longsor sepanjang 20 meter dengan ketinggian 4 meter. Selain itu satu rumah warga terancam dan jalan kabupaten di Kampung Pasir Kalapa RT 01 RW 06 ikut terkena longsor.

Terakhir banjir di Kampung Karang Sirna RT 01 RW 01 dan Kampung Cibeber Hilir RT 01 RW 08 Kelurahan Cicurug. Bencana banjir bandang ini terjdi akibat meluapnya air sungai Cibeber.

‘’Sejumlah bencana ini terjadi akibat hujan deras dengan intensitas tinggi,’’ ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Pencegahan BPBD Kabupaten Sukabumi, Maman Suherman, kepada wartawan Ahad (11/11). Kondisi tersebut menyebabkan debet air meluap dan banyak terjadi longsoran dari mulai yang kecil sampai yang sedang.

Bencana itu, kata Maman, berdampak pada jalan lingkungan, tembok penahan tanah (TPT), saluran air dan pesawahan serta mengancam satu unit rumah warga. Taksiran kerugian akibat bencana diperkirakan sekitar Rp 40 juta.

BPBD ungkap Maman, sudah melakukan langkah penanganan ke lokasi bencana dengan melakukan koordinasi bersama aparat desa dan kecamatan serta instansi terkait lainnya. Salah satuya dengan melakukan gotong royong di Kampung Bangkong Reang agar akses masyarakat tidak terganggu.

Sedangkan jalan lingkungan yang berada di Kampung Pasir tengah RT 01 RW 03 Desa Kutajaya perlu penanganan lebih lanjut. Sebabnya akses jalan lingkungan itu terputus total. Sedangkan untuk dua kampung yang ada diwilayah Kelurahan Cicurug kembali berjalan normal karena banjir sudah surut.

Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Sukabumi Eka Widiaman menambahkan, Kabupaten Sukabumi waspada dan siaga bencana longsor, banjir dan pergerakan di musim penghujan. ‘’Pemerintah kabupaten Sukabumi seperti tahun sebelumnya membentuk tim kaji cepat penanganan banjir dan longsor,’’ imbuh dia.

Salah satu upaya yang telah dilakukan yakni pada pertengahan Oktober 2018 lalu BPBD sudah mengirim perahu ke Kecamatan Tegalbuleud. Hal ini untuk mengantisipasi potensi bencana terutama banjir.

Eka menerangkan, menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk Sukabumi awal musim penghujan antara  akhir Oktober dan Nopember. Hal ini menjadi dasar bagi warga untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi bencana.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement